Peringatan Hari Diabetes Sedunia 2022: Sejarah Kuno 1550 SM Tentang Kencing Manis hingga Suntik Insulin

14 November 2022, 08:35 WIB
Ilustrasi diabetes. /Ludmila Nilava/Pexels

SUARA TERNATE - Tanggal 14 November diperingati sebagai Hari Diabetes Sedunia setiap tahunnya.

Penyakit diabetes biasa disebut penyakit gula atau kencing manis merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita masyarakat dunia.

Ternyata penyakit diabetes sudah tercatat sejak lama dalam sejarah peradaban manusia. Bukti paling awal ditemukan pada sebuah naskah kuno dari tahun Sebelum Masehi (SM).

Pada tahun 1550 SM, naskah berbahan papirus yaitu Ebers mencatat suatu kondisi mirip dengan diabetes. Tertulis bahwa perawatan yang dianjurkan dengan penggunaan gandum, rumput, dan tanah selama empat hari.

Selanjutnya pada 1500 SM, umat Hindu menulis dalam kitab Ayur Veda bahwa lalat dan semut tertarik pada urin manis seseorang orang yang menderita penyakit misterius.

Pada masa itu, penyakit diabetes masih belum diketahui, tetapi masyarakat Hindu mengetahui ada kelainan pada tubuh seseorang karena air kencingnya dihinggapi lalat dan semut.

Pada tahun 200 M, istilah diabetes akhirnya digunakan untuk pertama kalinya oleh dokter Yunani Arateus dari Capadocia.

Saat itu Arateus menggambarkan penyakit ini sebagai kondisi buang air kecil berlebihan.

Kemudian pada tahun 600 M, temuan tentang buang air kecil berlebihan dan urin manis pertama kali dijelaskan dalam literatur Sanskerta oleh fisikawan India Susruta dan Charuka. Bahkan pada catatan sejarah ini urin disebutkan memiliki rasa seperti madu.

Lalu pada tahun 1000-an, seorang cendekiawan Persia Avicenna atau Ibnu Sina, menjelaskan diabetes dengan sangat rinci.

Baca Juga: Sidang Ferdy Sambo Ditunda hingga 21 November 2022, Kejari Jaksel Ungkap Alasan Penundaan

Ibnu Sina menyebutkan dua komplikasi yaitu gangren dan disfungsi ereksi dan merekomendasikan pengobatan dengan campuran lupin dan biji lainnya yang memiliki efek penurunan glukosa darah ringan.

Ratusan tahun berikutnya, penelitian tentang penyakit diabetes terus mengalami perkembangan yang signifikan, seiring dengan masih banyak ditemukannya kasus ini pada kehidupan masyarakat di berbagai belahan dunia.

Akhirnya pada tahun 1600-an, seorang dokter asal Inggris Thomas Willis mencatat beberapa pengamatan tentang penyakit diabetes yang masih relevan hingga saat ini.

Hasil temuan dokter Thomas Willis tersebut hingga kini masih digunakan dalam tes urin dan menjadi wajib dalam pemeriksaan klinis.

Pada tahun 1920, ahli bedah asal Kanada Frederick Banting menemukan cara potensial untuk pengobatan penyakit diabetes. Ia menguji temuannya ini pada saluran pankreas anjing dan mengekstrak dan mengisolasi sekresi yang dihasilkan.

Dua tahun kemudian yakni pada 11 Januari 1922, Leonard Thompson yang saat itu masih berusia 14 tahun berhasil menyuntikkan ekstrak pankreas yang dikembangkan oleh Frederick Banting tersebut.

Selain menerapkan temuan Frederick Banting, praktek ini juga menggabungkan temuan dari Charles Best dan James Collip. Ekstrak tersebut kemudian dikenal sebagai insulin.***

Editor: Ahmad Zamzami

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler