Perhatikan Cara Cegah Kolestrol Melonjak Saat Lebaran Tiba

- 26 April 2022, 20:43 WIB
Ilustrasi hidangan opor ayam.
Ilustrasi hidangan opor ayam. /Tangkapan layar YouTube CR COOK/

SUARA TERNATE - ada saat Lebaran atau hari raya Idul Fitri tiba, banyak orang mengalami perubahan pola makan dari sebelumnya saat puasa.

Salah satu masalah kesehatan yang rentan dialami pada saat lebaran adalah melonjaknya kolesterol pada tubuh. Melonjaknya kolesterol pada saat lebaran ini bisa dipicu oleh berbagai macam hal.

Hal ini terjadi karena tingginya konsumsi santan, daging, serta kudapan tak sehat. sejatinya, kolesterol merupakan semacam lemak yang memberi energi pada sel.

Baca Juga: Lee Joon dan Kang Han Na Beradu Akting di Serial Drama Terbaru Bloody Heart

Salah satu fungsinya adalah membentuk hormon yang diperlukan tubuh. Sayangnya kebanyakan kolesterol justru bisa memicu munculnya penyakit kardiovaskular.

Saat ini, banyak cara bisa dilakukan untuk mencegah lonjakan kolesterol di hari raya yang penuh kemenangan ini. Mulai dari mengatur pola makan selama lebaran, memperbanyak minum air putih, menyempatkan diri berolahraga, hingga berhenti merokok.

Jika perubahan gaya hidup tidak mampu menurunkan kadar kolesterol, kita juga bisa mengonsumsi Nutrive Benecol minuman susu dengan sari buah yang mengandung plant stanol ester yang teruji klinis dapat menurunkan kadar kolesterol hingga 7-10% setelah konsumsi 2 botol sehari secara rutin langsung setelah makan.

Baca Juga: Steven Gerrard Bicara Kontrak Ashley Young Hingga Penampilan Coutinho yang Inkonsisten

Dokter spesialis gizi klinis di RS Siloam Kebon Jeruk dr. Sheena R. Angelia, M.Gizi, SpGK mengakui sejumlah hidangan yang biasa disajikan di hari lebaran memang bisa memicu lonjakan kolesterol.

“Konsumsi makanan tinggi kolesterol, contohnya daging berlemak, jeroan, dan makanan tinggi lemak jenuh, seperti kue kering, cake, hidangan bersantan dan digoreng memang bisa memicu lonjakan kolesterol," kata Sheena dikutip dalam keterangan resminya, Selasa 26 April 2022.

Apalagi jika selama berpuasa, kita juga cenderung berbuka dengan menu yang rendah nilai nutrisinya, tinggi gula dan lemak, diikuti dengan penurunan aktivitas fisik.

Baca Juga: Kode Redeem FF 26 April 2022 Terbaru, Perhatikan Cara Klaim Lewat Laman Resmi Garena

Hal-hal semacam ini dikatakan Sheena dapat menyebabkan timbulnya dislipidemia, yang mendukung terjadinya berbagai penyakit, seperti penyakit jantung dan strok.

"Pencegahan lonjakan kolesterol ini dapat dibantu dengan mengonsumsi plant stanol ester secara rutin,” jelas Sheena.

Plant stanol ester merupakan pangan fungsional dari bahan makanan sumber terutama nabati seperti minyak nabati, gandum, biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran dan buah-buahan.

Baca Juga: Temui Menko Luhut dan Rombongan Usai Beli Twitter, Elon Musk Hanya Pakai Kaos Oblong

National Cholesterol Education Program Adult Treatment Panel III (NCEP ATP III) merekomendasikan plant stanol ester sebanyak 2 gram per hari harus dimasukkan ke dalam pola makan sehari-hari yang bertujuan untuk mencapai target terapi dislipidemia, yaitu menurunkan kadar LDL.

Beberapa penelitian menyebutkan plant stanol ester dapat menurunkan kadar LDL hingga 11%. Efek penurunan kolesterol oleh plant stanol ester umumnya dijelaskan sebagai penurunan absorpsi kolesterol dari usus kecil.

Molekul plant stanol ester yang mirip dengan kolesterol akan berkompetisi dan menggantikan posisi kolesterol di dalam usus sehingga lebih sedikit kolesterol yang diserap, peningkatan konsentrasi plant stanol di dalam enterosit juga mengaktifkan pembuangan kolesterol kembali ke lumen usus.

Baca Juga: Simak Panduan Lengkap Mengisi eHAC di Aplikasi PeduliLindungi sebagai Syarat Perjalanan Mudik

“Meskipun plant stanol secara alami dapat ditemukan di sebagian besar sumber makanan nabati, jumlah dalam makanan normal sangat kecil dan bisa jadi tidak memiliki efek terapeutik," papar Sheena.

Intinya, cukup sulit untuk memenuhi kebutuhan 2 gram per hari plant stanol, apabila hanya bergantung dari sumber pangan alami. Dengan berkembangnya konsep pangan fungsional, harapan baru pada plant stanol muncul ketika esterifikasi senyawa ini dapat difortifikasi ke dalam beberapa produk makanan.

"Oleh karena itu, suplementasi plant stanol ester dapat diberikan untuk memenuhi kebutuhan harian, apabila tidak tercukupi dari bahan makanan sumber,” pungkas Sheena.***

Editor: Ahmad Zamzami

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah