Simak, Bayi Prematur Beresiko Stunting Begini Penjelasan Dokter

- 25 Juli 2022, 22:12 WIB
Illustrasi terkait nama bayi laki-laki Islami 3 kata/ Instagram/@inspirasinama_bayi
Illustrasi terkait nama bayi laki-laki Islami 3 kata/ Instagram/@inspirasinama_bayi /

SUARA TERNATE - Keadaan buah hati gagal tumbuh akibat kekurangan gizi atau stunting masih menjadi persoalan yang harus dituntaskan.

Stunting tidak hanya akan menyebabkan gangguan fungsi kognitif dan penurunan sistem imun, tetapi juga berpotensi membuat tinggi anak menjadi lebih rendah dan di bawah rata-rata dari standar usianya.

Dokter Anak Konsultan Neonatologi Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, Sp. A(K) mengatakan bayi yang lahir dengan kondisi prematur bisa menjadi potensial penyumbang stunting terbesar apabila tidak ditangani secara tepat.

Baca Juga: Tips Perenting Menjaga Pola Asuh untuk Perkembangan Ideal Anak

“Bayi prematur memang belum waktunya, belum siap. Ini kalau tidak ditangani dengan benar, dia akan menjadi potensial penyumbang stunting terbesar,” kata Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, Sp. A(K), Senin, 25 Juli 2022.

Studi mengenai 137 negara berkembang yang dipublikasikan di jurnal PLOS Medicine menyebutkan sebanyak 32,5 persen kasus stunting disebabkan oleh kelahiran prematur.

Sementara itu, data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada 2018 menunjukkan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) memengaruhi sekitar 20 persen dari terjadinya stunting di Indonesia.

Baca Juga: Musim Hujan Tiba, Simak Tips Mencegah Anak Terkena Dengue

Rina mengatakan bayi dengan kelahiran prematur dan BBLR masuk ke dalam bayi yang berisiko tinggi mengalami stunting. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa bayi prematur terjadi karena pertumbuhan janin yang lebih lambat jika dibandingkan pertumbuhan normal saat masih di dalam kandungan.

Halaman:

Editor: Ahmad Zamzami

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x