SUARA TERNATE - Kabar baik datang dari konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. Setelah tiga hari beturut-turut terlibat perang, muncul kabar bahwa kedua negara yang berseteru itu sepakat untuk membuka pintu dialog.
Dikutip dari kyivindependent kedua belah pihak sedang membahas waktu serta tempat lokasi dialog.
Sebab, sebelumnya Presiden Rusia Vladimir Putin pasca melandarkan serangan militer pada Kamis 24 Februari 2022, menawarkan agar negosiasi dilakukan di Minsk, Belarus.
Baca Juga: Dua Aktor Senior Dilaporkan ke Polisi Atas Kasus Penipuan Properti
Baca Juga: Laporannya Terhadap Menag Yaqut Ditolak Polda Metro Jaya, Roy Suryo Dilaporkan Balik GP Ansor
Namun, tawaran itu sempat ditolak oleh Ukraina yang menawarkan diri agar dialog dilangsungkan di Warsawa, Polandia. Tarik menarik lokasi inilah yang sempat didiskusikan kedua negara.
“Pada saat ini kedua pihak sedang mendiskusikan tempat dan waktu negosiasi,” ucap Serhiy Nykyforov, juru bicara presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky Sabtu (26/2/2022).
Baca Juga: Data Terkini Dampak Gempa 6,1 di Sumbar: 7 Meninggal, 85 Luka, 5.000 Mengungsi
Sebelumnya, juru bicara pemerintah Rusia, Dmitriy Peskov mengatakan Presiden Vladimir Putin mengingikan agar Ukraina menyetujui statusnya sebagai negara netral, yakni tidak akan bergabung selama-lamanya ke Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO.
Baca Juga: 1 DPO Menyerahkan Diri, Motif Pengeroyok Ketum KNPI Haris Pertama Masih Misterius
Baca Juga: Benarkah Menag Bandingkan Suara Toa Masjid dengan Gonggongan Anjing? Ini Pandangan Ahli Bahasa
Namun, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa semuanya akan tergantung pada jaminan keamanan yang dapat diterima Ukraina. “Kami menerima usul presiden Rusia (untuk bernegosiasi),” kata Nykyforov.***