SUARA TERNATE - Tindakan diskriminatif diterima para sopir truk lintas asal Sulawesi Utara (Sulut) oleh oknum petugas di pelabuhan penyebrangan Sidangoli, Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), Maluku Utara.
Hal ini terlihat dari rekaman video yang viral di sosial media Facebook. Video yang diunggah oleh salah seorang sopir truk asal Sulut dengan akun bernama 'Milton Aramana'.
Video berdurasi 1 menit itu, seorang petugas security di pelabuhan Sidangoli menolak mengizinkan truk lintas asal Sulut naik ke atas kapal Ferry.
Para sopir pun mempertanyakan kepada oknum securoty yang mengaku bernama Haris itu alasan mereka tidak diizinkan naik ke kapal Ferry.
"Torang ini kan pengguna jasa, ini kan kapal pemerintah. Kenapa torang (kami) yang naik kapal swasta, dilarang naik kapal pemerintah," tanya salah satu sopir yang merekam.
Mendengar pertanyaan tersebut, Haris pun mengaku hanya menjalankan perintah dari ASDP Ternate. Dimana, truk lintas yang biasanya menyebrang ke Bitung via ternate dengan kapal Swasta, tidak diizinkan naik ke kapal Ferry.
"Kalau Ngoni (sopir. red) naik kapal swasta ke Bitung, maka tunggu kapal Permata Lestari baru Ngoni naik. Tapi kalu ngoni nae kapal ASDP ke Butung, maka ngoni bisa nae kapal ASDP dari sini lagi," katanya.