Kapolres Lombok Timur, AKBP Herman Suriyono dalam keterangannya mengatakan, polisi tengah mengusut kasus perusakan termasuk potongan video pengajar Ponpes As-Sunnah yang viral.
“Juga kita akan melakukan penyidikan tentang ujaran kebencian yang mana akibat adanya video yang dipotong dan menjadi viral sehingga muncul gerakan masyarakat malam tadi,” katanya.
Baca Juga: Catat! Ini Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2022
Herman menyebut, penyerangan dilakukan oleh tak kurang dari 300 orang. Dari hasil pemeriksaan, total 11 kendaraan rusak. Di antaranya empat mobil dan tujuh sepeda motor. “Sejumlah kendaraan roda empat dan roda dua dirusak, satu unit roda empat dibakar,” ujar Herman.
Herman menjelaskan, usai menyerang Ponpes As-Sunnah, massa kemudian bergerak ke Desa Mamben, Kecamatan Wanasaba. Di sana, massa melakukan pengerusakan bangunan yang belum jadi yang sedianya akan dijadikan masjid.
Baca Juga: Mirip Note, Ini Bocoran Galaxy S22 Ultra dengan Layar Besar dan Mendukung Stylus S Pen
Bangunan tersebut sebelumnya mendapat penolakan dari warga setempat. Alasannya, warga khawatir lokasi itu akan dijadikan tempat penyebaran paham yang diduga kerap menyelisihkan agama masyarakat pada umumnya.
Herman menegaskan, saat ini suasana di Ponpes As Sunnah sudah terkendali. Sejumlah anggota kepolisian berjaga-jaga di TKP guna mengantisipasi berbagai kemungkinan. Sementara, Tim Inafis dari Polda NTB sudah turun dan melakukan olah TKP. ***