Ponpes di Lombok Timur Diserang Ratusan Massa Bersenjata, Belasan Kendaraan Dirusak Dibakar, Ini Pemicunya

- 2 Januari 2022, 16:33 WIB
Ilustrasi perusakan.
Ilustrasi perusakan. /

SUARA TERNATE - Pondok Pesantren (Ponpes) As Sunnah di jalan Raya Desa Bagik Nyaka, Kecamatan Aikmel, Lombok Timur, Minggu 1 Januari 2021 pukul 02.00 WITA diserang ratusan massa bersenjata.

Dalam penyerangan tersebut, massa yang menggunakan cadar ini membakar satu unit mobil yang terparkir di halaman ponpes dan merusak sejumlah mobil dan motor lainnya.

Irwandi, Satpam di Ponpes tersebut mengungkap, saat penyerangan terjadi, kondisi ponpes memang tengah sepi. Seluruh penghuni ponpes tengah tidur.

Baca Juga: Kasus Video Ceramah Bahar Smith, Polisi Periksa Pengunggah Video Dugaan Ujaran Kebencian

“Pas kejadian lokasi sekitar memang sepi. Soalnya aksi penyerangan ini berlangsung tengah malam,” tutur Irwandi sebagaimana dikutip dari pojoksatu.id.

Irwandi mengungkap, sebagian dari ratusan orang tersebut datang dengan membawa senjata tajam. “Ada yang pakai mobil, motor dan jalan kaki,” katanya

Baca Juga: Timnas Indonesia Krisis Striker, Shin Tae-yong: Klub-Klub Banyak Memakai Orang Asing

Ia pun mengaku sama sekali tak bisa mengenali wajah para pelaku penyerangan. Pasalnya, mereka semuanya mengenakan penutup wajah atau cadar. “Mereka datang dari arah selatan,” lanjut dia.

Hal senada juga disampaikan Erwin Afandi salah seorang warga sekitar ponpes. Dia mengatakan peristiwa itu mengejutkannya dan langsung terbangun dari tidurnya.

Baca Juga: Shin Tae-yong Kritik Panitia Piala AFF 2020, Tempatkan Tim Garuda di Hotel Berisi Orang Mabuk, Sengaja?

Dia melihat situasi ke luar rumah dan menghubungi rekan-rekannya. “Ada enam mobil yang dirusak salah satunya mobil avanza yang dibakar massa,” kata Erwin.

Tidak hanya itu, massa juga membakar bahan bangunan di lahan Masjid Sunnah di Mamben Daye yang sempat ditolak masyarakat beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Profil Brigjen Achmad Fauzi, Jenderal TNI yang Datangi Bahar Smith

Darni, warga sekitar Ponpes mengambakan, selain merusak dan menyerang ponpes, massa juga merusak sejumlah rumah warga dan lapak di pinggir jalan, tak jauh dari lokasi Ponpes.

“Kita sempat bengong melihat adanya rombongan orang yang datang. Ketika itu kami kira kelompok pandepokan silat,” ungkapnya.

Baca Juga: Terus Melonjak, Omicron di Tanah Air Tembus 136 Kasus, Ini Warning dari Kemenkes

Warga pun sempat beradu sorot mata dengan para pelaku penyerangan. Namun, warga tak bisa berbuat banyak lantaran para pelaku membawa berbagai jenis senjata tajam. “Mereka membawa berbagai jenis senjata. Ada yang bawa parang, pedang, dan senjata lainnya,” bebernya.

Diduga, aksi penyerangan Ponpes As Sunnah ini dipicu viralnya potongan video ceramah salah seorang pengajar Ponpes As-Sunnah yang diduga diduga telah melecehkan sejumlah makam leluhur di Lombok.

Baca Juga: Inilah Shio yang Diramalkan Akan Beruntung dan Ketiban Sial di Tahun Macan Air 2022

Kapolres Lombok Timur, AKBP Herman Suriyono dalam keterangannya mengatakan, polisi tengah mengusut kasus perusakan termasuk potongan video pengajar Ponpes As-Sunnah yang viral.

“Juga kita akan melakukan penyidikan tentang ujaran kebencian yang mana akibat adanya video yang dipotong dan menjadi viral sehingga muncul gerakan masyarakat malam tadi,” katanya.

Baca Juga: Catat! Ini Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2022

Herman menyebut, penyerangan dilakukan oleh tak kurang dari 300 orang. Dari hasil pemeriksaan, total 11 kendaraan rusak. Di antaranya empat mobil dan tujuh sepeda motor. “Sejumlah kendaraan roda empat dan roda dua dirusak, satu unit roda empat dibakar,” ujar Herman.

Herman menjelaskan, usai menyerang Ponpes As-Sunnah, massa kemudian bergerak ke Desa Mamben, Kecamatan Wanasaba. Di sana, massa melakukan pengerusakan bangunan yang belum jadi yang sedianya akan dijadikan masjid.

Baca Juga: Mirip Note, Ini Bocoran Galaxy S22 Ultra dengan Layar Besar dan Mendukung Stylus S Pen

Bangunan tersebut sebelumnya mendapat penolakan dari warga setempat. Alasannya, warga khawatir lokasi itu akan dijadikan tempat penyebaran paham yang diduga kerap menyelisihkan agama masyarakat pada umumnya.

Herman menegaskan, saat ini suasana di Ponpes As Sunnah sudah terkendali. Sejumlah anggota kepolisian berjaga-jaga di TKP guna mengantisipasi berbagai kemungkinan. Sementara, Tim Inafis dari Polda NTB sudah turun dan melakukan olah TKP. ***

Editor: Purwanto Ngatmo

Sumber: PojokSatu.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah