Network
SUARA TERNATE - Dinas Lingkugan Hidup (DLH) Kota Ternate, Maluku Utara mengakui sampai saat ini pelayanan pengangkutan sampah di Kota Ternate belum bisa menjangkau semua wilayah.
Terutama Kelurahan yang berada di daerah ketinggian. Alasannya, wilayah-wilayah itu tidak bisa dijangkau armada sampah yang rata-rata usianya sudah uzur, sehingga tidak mammpu mencapai daerah ketinggian.
Kepala Bidang Persampahan, DLH Kota Ternate Yus Karim menuturkan, dari jumlah 19 armada truk sampah yang dimiliki, hanya lima unit yang layak beroperasi. "Sebagian besar itu kondisi mobilnya tinggal 25 persen ," katanya, Minggu 5 September 2021.
Baca Juga: Kakek Penjual Parang Ditemukan Tewas di Kamar, Motifnya Masih Misterius
Selain dumtruck, DLH juga hanya punya empat unit Amrol dan tiga unit mobil pickup jenis L300.
Sementara untuk alat berat seperti exavator juga tersisa satu unit yang beroperasi dari total dua unit yang dipunya.
"Tinggal satu exavator saja yang normal, exavator satu laginya rusak," imbuhnya.
Dengan kekurangan armada itu, beberapa lokasi penumpukan sampah seperti di areal belakang Bandara Sultan Babullah Ternate tidak bisa diangkut dengan mengandalkan tenaga manusia.
Baca Juga: PLN Lakukan Energize, Ternate Berpotensi Terjadi Pemadaman Listrik Total
Selain itu beberapa titik daerah ketinggian tidak bisa terlayani karena akses mobil pengangkut terbatas.
"Contohnya Maliaro, itu tidak samua RT ada pelayanan, terutama bagian belakang. Selain itu Foramadiahi, areal Sasa bagian belakang, Jambula Belakang, Gambesi bagian belakang, terkahir itu di Sangaji bagian Facei, itu belum ada pelayana sama sekali," terang dia.
Belum adanya pelayanan ini membuat warga kerap membuang samapah di kali mati. Karenanya, meski di hilir petugas kebersihan bekerja keras, namun kiriman sampah di bagian hulu tetap ada.
Baca Juga: Kenari Makian Diminati Dunia, Ini Manfaatnya bagi Tubuh Manusia
Dia juga memaparkan banyak jenis sampah yang tidak bisa diangkut petugas karena tidak ada armada khusus, seperti sampah pepohonan, puing-puing bangunan, alat elektronik, spring bed dan lainnya.
"Sampah luar biasa itu sebenarnya. Tidak bisa kita layani pakai mobil sampah harian," ucapnya.***
