SUARA TERNATE - Pulau Halmahera di Provinsi Maluku Utara (Malut) kini tengah dibidik sebuah produsen kimia terbesar di dunia asal Jerman.
Perusahaan tersebut adalah Badische Anilin-und SodaFabrik (BASF). Mereka akan membangun pabrik bahan baku baterai kendaraan listrik di pulau Halmahera.
Kabar keinginan BASF ini disampaikan langsung Menteri Investasi merangkap Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia usai bertemu dengan pihak BASF dalam kunjungan kerjanya ke Frankfurt, Jerman belum lama ini.
Baca Juga: Bagi yang Tak Percaya Isu Terorisme dan Radikalisme, BNPT Ajak Jumpa Napi Teroris di Lapas
Bahlil mengaku, lokasi yang dibidik BASF untuk pendirian pabrik tersebut ada di Halmahera Tengah, Malut.
Minat BASF ini pun langsung disambut Indonesia. "Terkait perizinan dan insentif investasi, kami yang akan urus. Kita akan kawal terus sampai beres," kata Bahlil seperti yang dikutip dari Antara, Minggu 10 Oktober 2021
Rencananya, BASF akan masuk ke Malut melalui kerja sama dengan Eramet, sebuah perusahaan pertambangan asal Prancis.
Baca Juga: Papua Barat, Kafilah Pertama STQ Nasional XXVI Tiba di Ternate, Maluku Utara
Nantinya, mereka akan membangun fasilitas pemurnian alias smelter nikel dan kobalt yang merupakan bahan baku baterai listrik.