Ahli: Popok Bayi Harus Sering Diganti, Ini Alasannya

- 5 November 2021, 12:45 WIB
Ilustrasi saat mengganti popok bayi
Ilustrasi saat mengganti popok bayi /Pexels.com/Polinatan Kilevitch/


SUARA TERNATE - Kapan waktu yang tepat mengganti popok bayi? Apakah hanya sewaktu mereka buang air kecil ataupun besar saja?

Ketika tinggal di negara tropis seperti Indonesia, anak lebih mudah berkeringat disebabkan cuaca yang panas. Oleh karena itu, dokter spesialis anak dr. Citra Amelinda memberikan saran pada orangtua agar rutin mengganti popok tiap empat jam, meski sang buah hati belum sempat membasahi popoknya sama sekali.

"Terutama kalau anaknya sedang banyak bergerak jadi berkeringat, ditambah lagi kita tinggal di negara tropis yang panas," ujar Cira dalam webinar "Cegah Ruam Pada Si Kecil dengan Pola Asuh yang Tepat Bersama Popok Baby Happy", Kamis 4 November 2021.

Baca Juga: Cara Mengenalkan Pola Diet Vegan pada Anak

Bila popok tidak diganti secara rutin, dikhawatirkan anak-anak bakal mengalami iritasi kulit seperti ruam popok, sebab kebanyakan bayi punya kulit yang sensitif. Ruam popok umumnya bisa sembuh sendiri dalam kurun waktu tiga hari. Ruam popok muncul karena area kulit di sekitar popok dalam keadaan basah.

Dokter spesialis anak Primaya Hospital Bekasi Timur ini menuturkan, kebanyakan bayi memang memiliki kulit yang sensitif sehingga rentan mengalami iritasi dan masalah kulit lainnya, termasuk ruam.

Kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan sering terjadi, sehingga orang tua perlu melakukan deteksi dini untuk mencari tahu apa penyebab ruam pada anak mereka dan mencari solusinya.

Baca Juga: Pentingnya Deteksi Leukimia Sejak Dini pada Anak

“Berbeda dengan orang dewasa, kulit bayi jauh lebih tipis, lebih mudah kehilangan kelembabannya dan lebih rentan teriritasi sehingga sering muncul ruam," jelas dia.

Ada banyak faktor yang mencetuskan iritasi, mulai dari keringat yang menyumbat pori-pori, jenis detergen atau bahan baju, hingga jenis popok. Selain iritasi, penyebab ruam tersering adalah alergi protein susu sapi.

"Bentuk khasnya berupa ruam merah bulat di kedua pipi si kecil,” ujar Citra.

Agar kulit bayi terawat sehingga buah hati bisa merasa nyaman sepanjang waktu, sebaiknya orangtua menjaga kelembaban kulit bayi dengan optimal. Hindari kulit kering atau zat yang mudah mengiritasi kulit seperti parfum atau deterjen, serta jauhkan dari alergen seperti debu atau bulu.

“Untuk mencegah ruam pada bayi, sebaiknya gunakan pelembab kulit dengan bahan yang aman untuk bayi, seperti petroleum jelly atau pelembab kulit yang mengandung ceramides," katanya.

Selain itu, biasakan mandikan anak dengan air suam kuku dan gunakan sabun, sampo, bahkan deterjen yang lembut dan tidak mengandung pewangi.

Jangan ragu untuk periksakan kondisi si kecil lebih lanjut ke dokter apabila ruam disertai nanah, kulit melepuh atau si kecil tampak sangat tidak nyaman terus menerus.

Saat ini, dokter sudah tidak lagi menyarankan penggunaan bedak tabur untuk bayi karena dapat menyebabkan iritasi saluran napas bayi. Sebaiknya gunakanlah bedak yang bertekstur cair untuk mengurangi iritasi gatal akibat biang keringat.

"Dengan demikian, si kecil bisa tetap aktif bergerak, tidak mudah rewel dan para ibu atau ayah dapat beraktivitas dengan sukacita," tutup dia.***

Editor: Ahmad Zamzami

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah