Pentingnya Deteksi Leukimia Sejak Dini pada Anak

- 1 November 2021, 18:55 WIB
ILUSTRASI Anak-anak,
ILUSTRASI Anak-anak, /*/PIXABAY


SUARA TERNATE - Mendeteksi leukemia dan kanker lainnya sejak dini pada anak-anak dianggap sangat penting demi mengurangi risiko kematian.

"Kanker dapat disembuhkan atau dikurangi risiko kematiannya, bila ditemukan pada stadium dini dan ditangani dengan cepat dan tepat," ungkap dokter spesialis penyakit dalam subspesialis hematologi onkologi medik dari Universitas Indonesia, Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FINASIM, FACP melalui siaran persnya, ditulis Senin 1 November 2021.

Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) tersebut mengakui, deteksi dini kanker harus menjadi perhatian serius bagi seluruh unsur masyarakat, terlebih sebab pengobatan kanker stadium lanjut amatlah mahal dan susah.

Baca Juga: Ancaman Bau Rokok dan Tips Menghilangkannya

Mengacu dari data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) insiden leukemia menempati angka 15,7 persen di negara-negara berkembang termasuk  di dalamnya Indonesia. Data Global Burden of Cancer (GLOBOCAN) pada tahun 2018 sendiri memperkirakan kasus baru leukemia di Indonesia pada anak laki-laki berumur 0-19 tahun sekitar 33.5 persen dan anak perempuan 31 persen dari semua jenis kanker pada anak.

Ketua Bidang III Pendidikan dan Penyuluhan YKI, dr. Yurni Satria, M.Phil, MHA mengatakan, gejala leukemia pada anak cenderung sangat samar dan menyerupai gejala penyakit ringan biasa. Menurut dia, pemahaman yang lebih baik mengenai ciri awal leukemia pada anak diperlukan agar kanker bisa segera ditangani dan diobati bahkan mungkin disembuhkan.

Data American Childhood Cancer Organization memperlihatkan, prognosis 5 tahunan dari leukemia pada anak berada pada kisaran di atas 85 persen pada jenis leukemia akut dan mencapai 60 persen pada kasus leukemia kronis.

Baca Juga: Muncul Varian AY.4.2, Satgas Covid-19 Masih Teliti Karakterisiknya

Prognosis 5 tahunan berarti pasien diasumsikan dapat bertahan hidup lebih dari 5 tahun. Pada stadium 1 prognosis, umumnya bisa mencapai angka di atas 90 persen.

"Hanya disayangkan, angka temuan kasus leukemia anak cenderung terjadi pada kasus stadium lanjut. Hanya kisaran 5-10 persen saja kasus leukemia stadium 1 dapat ditemukan karena ciri awal leukemia pada anak ini cenderung ringan dan samar," tutur Yurni.

Dia mengatakan, deteksi dini leukemia bisa dilakukan pada fasilitas kesehatan primer seperti puskesmas yang memiliki laboratorium standar yang bisa memeriksa darah rutin dan ada tenaga analis. Hampir semua puskesmas terutama di tingkat kecamatan memiliki fasilitas ini.

Adapun gejala-gejala leukemia yang perlu diwaspadai antara lain demam tinggi, pucat, nyeri tulang, perdarahan kulit menjadi kebiru-biruan, lebam, perdarahan abnormal seperti mimisan di gusi.

Tanda lainnya yakni nafsu makan menurun, berat badan turun, ada benjolan pada leher, ketiak, selangkangan tanpa nyeri, lemah dan cepat lelah.

"Jika menemukan kondisi anak seperti gejala tersebut, segeralah memeriksakan ke fasilitas kesehatan," saran Yurni.

Kemudian apabila munculnya gejala dibarengi pembesaran hati dan limpa, maka pasien harus segera menjalani pemeriksaan darah. Jika dokter menemukan sel-sel darah putih muda atau sel blast, maka pasien harus dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi.***

Editor: Ahmad Zamzami

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah