Ini Pentingnya Deteksi Dini Kanker Paru Menurut Ahli!

- 20 Desember 2021, 12:00 WIB
ilustrasi kanker paru dan golongan orang yang beresiko tinggi.
ilustrasi kanker paru dan golongan orang yang beresiko tinggi. /freepik/


SUARA TERNATE - Melakukan deteksi dini merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan hasil penatalaksanaan kanker paru. Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI), dr. Evlina Suzanna, Sp.PA.

"Deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan hasil penatalaksanaan kanker paru. Proses ini tidak dapat dipisahkan dari kualitas diagnosis yang komprehensif, dan pemeriksaan oleh tenaga medis profesional,” ujar Evlina dalam webinar kesehatan, yang dilansir dari siaran resminya.

Dirinya menyatakan, dengan diperkenalkannya pengobatan presisi yang menargetkan tumor ALK dan EGFR positif terhadap kanker paru, ada harapan untuk dapat melihat perbaikan pada kesintasan pasien tanpa adanya perburukan di dalam kankernya sendiri.

Baca Juga: Tak Perlu Berikan Paracetamol kepada Anak setelah Divaksin, Simak Penjelasan Ahli!

Kanker paru sendiri merupakan jenis kanker yang paling umum di dunia. Terdapat lebih banyak kasus kematian yang disebabkan oleh kanker paru setiap tahunnya, dibandingkan dengan jumlah kematian total yang disebabkan oleh kanker payudara, usus besar, dan prostat.

Merujuk pada data dari Global Burden of Cancer Study (Globocan) 2020, 34.783 orang di Indonesia didiagnosis dengan kanker paru, dengan angka kematian 30.483. Angka ini dapat meningkat 43 persen dan mencapai 43.900 kasus kematian pada tahun 2030 jika tidak ada peningkatan diagnosis dan penatalaksanaan kanker paru.

Setelah didiagnosis, angka kesintasan lima-tahun pada pasien kanker paru termasuk rendah, kurang dari 20 persen berdasarkan data World Health Organization (WHO).

Baca Juga: Pakar Terangkan Diet Tidak hanya Soal Penurunan Berat Badan, Simak Penjelasannya!

Hal ini sebagian besar disebabkan oleh ketiadaan penapisan dan fakta bahwa dua-pertiga dari pasien baru berkonsultasi ke dokter dengan kondisi lokal ganas atau sudah bermetastasis, sehingga kondisinya sudah tidak dapat disembuhkan sebelum terdiagnosis.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D., AAK, mengajak semua pihak untuk bergotong royong mewujudkan pelayanan kesehatan berkualitas dan berkeadilan sosial.

“Seluruh pimpinan BPJS Kesehatan beserta seluruh jajaran berkomitmen untuk terus-menerus memberikan kinerja terbaik dan bekerja sama dengan seluruh stakeholder untuk mewujudkan penyelenggaraan jaminan kesehatan yang semakin baik bagi seluruh peserta JKN,” lanjutnya.

Baca Juga: Ahli Sebut Rokok bisa Sebabkan Penyakit Kardiovaskuler

Sementara itu, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D., Sp.THT-KL(K), MARS menyoroti upaya pemerintah untuk meningkatkan kontrol dan manajemen kanker secara nasional.

“Tujuan utama kami adalah memastikan bahwa semua penduduk mendapat pelayanan kesehatan yang berkualitas dan merata di seluruh Indonesia, termasuk penanganan untuk kanker paru,” kata dia.

Abdul Kadir juga menekankan bahwa kolaborasi antar pemangku kepentingan juga berperan penting dalam proses ini.

Kanker paru masih terus menjadi tantangan, baik dalam ranah klinis maupun riset. Dikembangkannya imunoterapi kanker - sebuah pilihan penanganan baru - bersama dengan penanganan lain yang sudah ada, memberikan harapan bagi pasien dan keluarganya.***

Editor: Ahmad Zamzami

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah