Artati Widiarti: Solusi Mudah Perangi Stunting dengan Konsumsi Ikan

- 13 Maret 2022, 12:00 WIB
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti menjelaskan sumber protein yang terdapat pada ikan juga bisa menunjang aktivitas masyarakat selama berpuasa, Selasa 13 April 2021.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti menjelaskan sumber protein yang terdapat pada ikan juga bisa menunjang aktivitas masyarakat selama berpuasa, Selasa 13 April 2021. /Dok. HUMAS DITJEN PDSPKP KKP


SUARA TERNATE - Artati Widiarti, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), mengatakan bahwa peningkatan konsumsi ikan marupakan cara termudah untuk memerangi stunting di berbagai daerah.

"Masyarakat bisa membekali diri dalam perang melawan stunting tersebut. Cara yang paling mudah ialah dengan mengonsumsi ikan, baik ikan air laut, air tawar maupun air payau," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, 13 Maret 2022.

Dirinya mengemukakan bahwa Kementerian Kelautan dan Perikanan menegaskan stunting sebagai ancaman yang nyata bagi anak di Indonesia.

Baca Juga: Olahraga Tidak Berpengaruh pada Tubuh jika Masih Merokok, Simak Penjelasannya!

Hal itu, lanjutnya, sebab selain berpotensi memperlambat perkembangan otak, stunting pun dapat berdampak jangka panjang berupa keterbelakangan mental, rendahnya kemampuan belajar, serta risiko serangan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, sampai obesitas.

Artati lantas menegaskan, "Ini kita harus kita cegah bersama agar visi Indonesia Emas 2045 bisa terwujud dan betul-betul dinikmati oleh anak cucu kita."

Dia mengingatkan adapun KKP, terus bergerak ke daerah-daerah yang memiliki prevalensi stunting yang tinggi dengan melaksanakan program Gemarikan.

Baca Juga: Pahami Ini jika Kaki Anda Terasa Dingin meski Sudah Memakai Kaus Kaki Tebal

Ia mengungkapkan, Gemarikan merupakan stimulus sekaligus gerakan edukasi tentang konsumsi ikan agar masyarakat mengenal ragam olahan ikan sekaligus bangga dan senang mengonsumsi ikan.

"Gerakan ini adalah stimulus agar masyarakat doyan dan bangga makan ikan. Bahwa makan ikan itu banyak bentuknya, banyak olahannya, bukan hanya digoreng saja," ujarnya.

Sementara, Kepala Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan KKP Widya Rusyanto memaparkan, dalam kegiatan Gemarikan di Banyumas beberapa waktu lalu KKP menyerap ikan/produk olahan ikan yang dihasilkan oleh UMKM setempat.

Baca Juga: Anggaran Penanganan Kanker bisa Menggunakan Pajak Rokok

Tujuannya, menurut dia, adalah agar masyarakat mengenal dan tertarik untuk makan ikan sehingga lebih sering membeli ikan dan olahannya dari para pelaku usaha perikanan setempat.

Ikan memiliki kandungan gizi yang lengkap juga memiliki peran penting dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (1.000 HPK), utamanya membantu perkembangan mata dan jaringan otak anak-anak di bawah usia dua tahun, asupan gizi bagi remaja usia produktif serta para lanjut usia.

Selain itu, ikan juga mengandung vitamin dan mineral yang membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan imunitas, khususnya saat ini guna menghadapi pandemi COVID-19.

"Dengan mengonsumsi ikan kita akan menjadi generasi yang sehat, kuat dan cerdas," ucap Artarti.

Secara nasional, kegiatan perluasan Gemarikan untuk mendorong konsumsi ikan di tengah masyarakat ini akan dilaksanakan di 21 provinsi mulai Maret 2022 sampai Juni 2022, dengan total jumlah paket mencapai 55.000 paket Gemarikan.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengajak siswa sekolah dasar rajin mengonsumsi ikan agar kebutuhan gizi harian bisa betul-betul terpenuhi.***

Editor: Ahmad Zamzami

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah