Ini Tips Aman Berpuasa dari Dokter bagi Penderita Gagal Ginjal!

- 12 April 2022, 12:29 WIB
Bahaya orang yang terkena gagal ginjal.
Bahaya orang yang terkena gagal ginjal. /Ilustrasi/Pexels/Kindel Media/Free-photos


SUARA TERNATE - Gagal ginjal merupakan suatu kondisi di mana ginjal kehilangan kemampuan membuang racun dan menyeimbangkan cairan di tubuh. Hal ini membuat pasien gagal ginjal bakal kesulitan dalam menjalankan ibadah puasa.

Meski demikian, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Universitas Indonesia, dr. Bonita Effendi, B.MedSci, Sp.PD, M.Epid, memberikan beberapa tips bagi pasien gagal ginjal supaya bisa berpuasa aman selama Ramadhan.

Bonita yang kini berpraktik di RS Pondok Indah – Puri Indah tersebut menyampaikan melalui surat elektroniknya, bahwa ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pasien, salah satunya adalah kecukupan minum atau hidrasi.

Baca Juga: Ini Cara Mengatasi Sembelit selama Ramadhan

"Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menjalani puasa pada pasien dengan gagal ginjal seperti cukup minum atau cukup hidrasi," tulis Bonita.

Selain itu, pasien juga perlu menghindari makanan yang banyak mengandung kalium seperti pisang, kurma dan aprikot dalam jumlah banyak. Hal ini terutama untuk penderita gagal ginjal dengan dialisis atau cuci darah.

Di sisi lain, pasien disarankan memastikan dirinya patuh meminum obat sesuai petunjuk dokter dan memantau kondisinya terutama mereka dengan stadium gagal ginjal sedang sampai berat (lebih dari stadium 3).

Baca Juga: Ini Tips bagi Penderita Penyakit Jantung selama Menjalankan Puasa

"Perlu dipastikan kepatuhan terhadap obat dan hidrasi untuk setiap pasien. Pemantauan fungsi ginjal dan profil pemeriksaan penunjang seperti elektrolit harus dipantau," saran Bonita.

Perubahan tekanan darah yang dapat terjadi juga sebaiknya menjadi perhatian pasien selama berpuasa.

Dia mengingatkan, merujuk beberapa studi, sebelum berpuasa, pasien dengan gagal ginjal yang menjalani hemodialisis atau cuci darah sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter yang merawat. Hal ini, mengingat mereka berisiko mengalami dehidrasi saat berpuasa dan berisiko kelebihan cairan tubuh saat berbuka puasa.

"Selain itu, kadar insulin yang menurun juga berisiko tinggi menyebabkan peningkatan gangguan elektrolit terutama peningkatan kalium," demikian penjelasan Bonita.***

Editor: Ahmad Zamzami

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x