Dokter Spesialis Sebut Kebiasaan Menjaga Kebersihan Diri, Cara Sederhana Cegah TB

- 26 Maret 2022, 08:00 WIB
Mengenali gejala tuberkulosis dan cara penyebaran infeksi, lakukan pencegahan dini agar tidak tertular.
Mengenali gejala tuberkulosis dan cara penyebaran infeksi, lakukan pencegahan dini agar tidak tertular. /PEXELS/Towfiqu barbhuiya


SUARA TERNATE - Dokter spesialis paru di RSUI, Dr. dr. RR. Diah Handayani, Sp.P(K) menyampaikan, menerapkan kebersihan tangan juga dapat menjadi salah satu upaya mencegah terkena penyakit Tuberkulosis (TB) selama masa pandemi COVID-19.

"Tips pencegahan dan pengendalian infeksi TB dan COVID-19 yaitu menerapkan kebersihan tangan, menerapkan etika batuk, memakai masker, menjaga jarak dengan orang yang sehat, serta membatasi aktivitas di luar ruangan," ujarnya melalui siaran pers RSUI, yang dikutib Sabtu, 26 Maret 2022.

Diah pun menuturkan, bagi orang-orang yang mempunyai gejala infeksi saluran napas, maka harus dilakukan evaluasi ke arah TB maupun COVID-19.

Baca Juga: Berikut Penjelasan Ahli soal Endometriosis, Penyebab Nyeri Hebat saat Haid

"Pasien TB yang terdiagnosis COVID-19 dirawat di ruang isolasi COVID-19 tetap mengonsumsi obat TB bersama dengan obat untuk COVID-19. Pasien juga tetap melakukan pengobatan dan kontrol melalui telemedicine. Terutama juga jika pasien dengan komorbid, harus dikendalikan dengan baik," tutur dia.

Di sisi lain, menurut dia, investigasi kontak serumah untuk PCR SARS CoV-2 dan gejala TB dengan TCM atau Tes Cepat Molekuler juga tak kalah penting agar penyebaran infeksi dapat diminimalisir.

Diah mencatat, selama pandemi COVID-19, terjadi penurunan jumlah kasus terdeteksi yang berbanding terbalik dengan data kasus kematian akibat TB. Kasus COVID-19 menghambat proses tracing dan pemeriksaan TB.

Baca Juga: Ahli Ungkap Masih Banyak Masyarakat yang Keliru dalam Meyikat Gigi

TCM yang biasanya digunakan untuk pemeriksaan TB, digunakan untuk pemeriksaan COVID-19. Padahal, kasus TB yang tidak diobati dapat meningkatkan ancaman kematian dan kejadian TB Resisten Obat (TB-RO).

Terkait TB Resisten Obat (TB-RO), sebuah studi yang Diah lakukan terhadap 6 pasien TB-RO, menunjukkan, hanya 1 pasien tanpa anggota keluarga di rumah yang terinfeksi karena pemisahan ruangan pasien di rumah tersebut.

Sementara 5 pasien lainnya, sekitar lebih dari 50 persen anggota keluarganya yang terinfeksi TB karena tidak ada pemisahan ruangan dengan pasien. Seseorang bisa menderita penyakit TB-RO jika imunitasnya saat itu sedang turun sehingga, risiko penularan TB pada kontak erat meningkat.

Berdasarkan data di tahun 2020, diketahui faktor risiko TB di Indonesia didominasi kejadian malnutrisi dan kemudian menyusul perilaku merokok. Data menunjukkan, angka kematian TB di Indonesia yaitu mencapai 200 orang per hari.***

Editor: Ahmad Zamzami

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x