Tingkat Gangguan Pendengaran Rendah pada Lansia Bisa Meningkatkan Risiko Demensia Jangka Panjang

- 2 November 2022, 20:29 WIB
Ilustrasi - Gangguan pendengaran pada lansia. Pixabay/Mikes-Photography
Ilustrasi - Gangguan pendengaran pada lansia. Pixabay/Mikes-Photography /

SUARA TERNATE - Gangguan pendengaran perlu mendapat perhatian seiring dengan bertambahnya usia memasuki masa lanjut usia (lansia).

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan gangguan pendengaran tertentu dapat mengindikasikan penurunan kognitif.

Dilansir dari Best Life, kesalahpahaman yang berkembang di masyarakat bahwa gangguan pendengaran hanya mempengaruhi telinga.

Padahal, telinga dan otak bekerja sama memahami ucapan dan memproses suara.

"Telinga dan otak kita bekerja sama memahami ucapan dan memproses suara dan ketika seseorang menderita gangguan pendengaran, otak mereka harus bekerja lebih keras," ujar Hope Lanter, audiolog di Hear.com.

Kondisi itu akan membuat orang lebih sulit mengikuti percakapan, karena harus mendengar lebih keras, membaca bibir, dan sebagainya.

"Ketika harus mendengarkan lebih keras, ini bisa mempersulit Anda dalam mengikuti arus percakapan, karena dengan begitu Anda harus membaca bibir atau menggunakan petunjuk konteks tambahan untuk mendapatkan pesan. Tekanan ekstra pada otak Anda ini dapat menempatkan Anda pada peningkatan risiko penurunan kognitif dan demensia," kata Lanter.

Baca Juga: Daftar Penghentian TV Analog di Kabupaten/Kota di Indonesia, Termasuk Kota Ternate

Hasil penelitian yang dirilis di The Lancet, 8 persen kasus demensia dapat dihubungkan dengan gangguan pendengaran.

Halaman:

Editor: Ahmad Zamzami


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x