Beragam Tradisi Bulan Ramadhan di Rusia, Hingga Hadiah Kesempatan Berumroh

27 Maret 2023, 13:25 WIB
Tradisi puasa Ramadhan di Rusia beragam, menu buka puasa selalu disponsor di masjid /Khusen Rustamov/

Suara Ternate  - Ragam tradisi umat muslim saat puasa ramadhan hingga kini masih terus dijalankan. Umat ​​muslim di seluruh pelosok dalam bulan Ramadhan tentu berlomba-lomba mencari kebaikan, bahkan yang tidak terlepas dengan beribadah kepada Allah Swt. Begitu pun umat muslim di Rusia.

Rusia termasuk salah satu negara yang selalu menghidupkan tradisi berbuka puasa. Meski begitu, bukan tidak bagi negara lain. Seluruh pelosok dunia yang menjalankan ibadah puasa tentu melakukan berbagai tradisi yang sama di wilayahnya masing-masing, sebagaimana di Rusia.

Apalagi, termasuk agama besar kedua yang diakui di Rusia, umat muslimnya tidak dibatasi menjalankan kegiatan berupa ibadah dan kebaikan amal. Hal tersebut sebagaimana tradisi berbagi menu buka puasa, kebiasaan itu dilakukan mengingat Ramadhan dianggap sebagai bulan dan hari besar.

Baca Juga: Menjelang Sholat Tarawih, Kubah Mesjid di Makasar Tiba-Tiba Roboh

Dilansir dari NU Online, Ahad (26/3/23), kegiatan Federasi Rusia dan Eropa Utara (FREU) bekerja sama dengan Pimpinan Cabang Istimewah Muhammadiyah, yang digagas Pengurus Cabang Istimewah Nahdlatul Ulama (PCINU).

Penasehat Spritual Pusat Adaptasi Krepost Dagestan Rusia, Arif Sultan Magomedov saat mengisi pengajian bulan ramadhan menyampaikan bahwa tradisi dan budaya muslim bulan Ramadhan di Rusia, Dagestan, bulan Ramadhan itu seperti hari besar selama satu bulan. Ini karena Dagestan selama bulan ramadhan dan di luar bulan Ramadhan berbeda.

"Muslim di Dagestan, negara yang termasuk dalam federasi Rusia, sangat mengindahkan kedatangan bulan Ramadhan. Mereka berlomba-lomba dalam kebaikan," jelas Arif Sultan Magomedov.

Tradisi tersebut dapat dilihat pada saat mereka berebut untuk menjadi sponsor atau donatur sebagai penyedia menu buka puasa dan sahur gratis.

Baca Juga: Penting Untuk Diamalkan, Begini Keutamaan 10 Hari Pertama Puasa Ramadhan

“Acara Ramadhan di Dagestan harus ada orang yang mensponsori untuk acara, dan orang pada rebutan. Mereka saling berlomba-lomba untuk mensponsori buka puasa,” katanya.

Bukan hanya tradisi berebut jadi sponsor penyedia menu buka puasa, misalnya di masjid. Tetapi, umat muslim di Dagestan pun dengan senang hati memberikan takjil gratis kepada pengendara yang masih berada di jalan saat jelang adzan magrib.

“Di bulan ramadhan biasanya ketika waktu sudah dekat adzan Magrib, di jalan ada yang berbagi. Mereka keluar ke jalan dan memberikan kepada yang di jalan. Di mana-mana ada seperi itu,” ucapnya.

Tradisi Buku Ramadhan

Selain tradisi berbagi menu buka puasa dan sahur. Menarik juga yang satu ini, bahkan tradisi yang sudah ada di Indonesia loh. Kebiasaan mengisi buku saat ramadhan di Indonesia, juga sama dilakukan di Rusia.

Memiliki kebudayaan yang sama saat ramadhan, praktik kultur semacam ini banyak di lakukan kalangan anak-anak. Menariknya di Rusia kebiasaan mengisi buku ramadhan oleh anak-anak bukan hanya sekedar memenuhi catatannya saja, melainkan mereka diberi hadiah yakni kesempatan berumroh.

“Ada tradisi Buku Ramadhan untuk catatan tarawih. Di Rusia ngambil buku, diisi, dan di akhir ramadhan nanti, siapa yang beruntung nanti ada hadiahnya umroh,” tutur Arif.

Durasi Waktu Puasa Indonesia-Rusia Beda 4 Jam

Sementara perihal waktu puasa Indonesia dan Rusia selisih waktunya kurang dari 4 (empat) jam. Indonesia dengan durasi waktu kurang lebih 13 (tiga belas) jam di mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

Amy Maulana Ketua PCINU FREU dilansir NU Online mengatakan bahwa muslim di Rusia menjalankan ibadah puasa dengan durasi waktu kurang lebih 17 (tujuh belas) jam.

"Dengan lamanya durasi waktu tersebut, mereka harus sahur pada kisaran pukul 3 (tiga) dini hari, terus buka puasanya kurang lebih pukul 9 (sembilan) malam," ucapnya.

Editor: Randi Ishab

Sumber: nu.or.id

Tags

Terkini

Terpopuler