Ramai di Twitter, Sniper Terbaik Dunia Dikabarkan Tewas dalam Perang Melawan Rusia

- 16 Maret 2022, 13:43 WIB
Wali Dubbed, sniper terbaik dunia asal Kanada
Wali Dubbed, sniper terbaik dunia asal Kanada /twitter @Russiainforma/

SUARA TERNATE - Media sosial tengah ramai dengan perbicangan kabar tewasnya sniper terbaik dunia asal Kanada, Wali Dubbed.

Penembak jitu terbaik dunia yang bergabung dengan pasukan Ukraina itu disebut-sebut tewas terbunuh dalam pertempuran melawan tentara Rusia di Mariupol, Ukraina.

Kabar itu diungkap akun Twitter @Russiainforma, Rabu 16 Maret 2022. Russia Informa membagikan foto-foto Wali dan menyebut penembak jitu asal Kanada itu telah tewas.

Baca Juga: Ditangkap, Wanita Pembakar Bendera Merah Putih yang Viral Ternyata...

“Penembak jitu Kanada Wali yang dijuluki “penembak jitu paling mematikan di dunia” dibunuh oleh pasukan Rusia hanya 20 menit setelah beraksi di Mauripol,” tulis Russia Informa.

Esleman Abay, seorang jurnalis yang berbasis di Addis Ababa juga menyatakan hal serupa. Ia turut membagikan foto-foto sang sniper.

Baca Juga: Catat! Mulai Hari Ini HET Minyak Goreng Kemasan Rp 14 Ribu Tak Lagi Berlaku, Harga Ikuti Mekanisme Pasar

“Baru kemarin dia membuat kebisingan, penembak jitu Kanada #Wali, Barat & diberi peringkat “Penembak Jitu Paling Mematikan di Dunia” telah dibunuh hanya 20 menit setelah tiba di garis depan di Mariupol, oleh Pasukan Khusus Rusia SPETSNAZ. Wali membual untuk membunuh antara 60-70 tentara Rusia sehari,” cetusnya.

Berita kematian sniper terbaik dunia asal Kanada itu ramai di Twitter dan media sosial lainnya. Ia diberitakan meninggal dalam pemboman Yavoriv Ukraina.

Baca Juga: Saat Perintahkan Buang Jasad Handi dan Salsabila, Kolonel Priyanto Ngaku Pernah Ngebom Rumah

Wali dikabarkan tiba di Ukraina pada 4 Maret bersama tiga mantan tentara Kanada lainnya dan sejumlah veteran Inggris.

Namun begitu, hingga hari ini belum ada media besar yang mengkonfirmasi berita kematian penembak jitu berusi 40 tahun ini.

Pada saat yang sama, ada serangan rudal di wilayah Yavoriv, ​​di mana Wali diyakini ditempatkan sebelum terjun ke medan perang.

Baca Juga: Sudah Tayang, Trailer Ms. Marvel Superhero Muslim Marvel Cinematic Universe

Wali berjuang untuk Ukraina saat keluarga tercintanya sedang berkumpul untuk merayakan ulang tahun pertama putranya.

Ketika perang pecah, pria berusia 40 tahun itu bekerja sebagai pemrogram komputer. Dia Kemudian berhenti dari pekerjaannya untuk bergabung dengan Legiun Internasional Pertahanan Teritorial Ukraina.

Baca Juga: Penyidik Segera Periksa 6 Publik Figur Penerima Uang dari Doni Salmanan, Ini Identitasnya

Menurut The Independent, Wali bertugas di Kandahar dengan Resimen ke-22 Royal Canadian Infantry antara 2009 dan 2011. Pada 2015, ia juga dilaporkan mengajukan diri untuk memerangi ISIS di Irak bersama tentara Kurdi.

Menurut rumor, penembak jitu dapat membunuh 40 orang dalam satu hari. Seorang penembak jitu membuat rata-rata lima hingga enam pembunuhan setiap hari.

Wali memegang rekor pembunuhan terlama yang dikonfirmasi pada Juni 2017. Dia menggunakan senapan McMillan Tac-50 untuk menembak jatuh seorang pejuang ISIS dari jarak 3,5 kilometer di Mosul, Irak.***

Editor: Purwanto Ngatmo

Sumber: twitter @Russiainforma


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah