Kaesang Pangarep Mengaku Enggan Menjadi Pejabat, Ini Jawabannya Pada Warga!

- 14 Januari 2024, 15:08 WIB
Kaesang mengaku enggan menjadi pejabat publik (sumber foto: ig@kaesangp)
Kaesang mengaku enggan menjadi pejabat publik (sumber foto: ig@kaesangp) /

Suara Ternate, Kaesang Pangarep, Ketum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengaku enggan menjadi pejabat publik, berupa wali kota maupun presiden, karena gajinya kecil.

Sejumlah influencer bertemu dengannya di salah satu rumah makan di Semarang, Jawa Tengah (Jateng), sambil berdiskusi, Kaesang kemudian menjawab salah satu pertanyaan warga bernama Feni, Sabtu (13/1/2024).

"Dulu pernah menulis pernyataan bahwa Mas Kaesang itu tidak terlalu tertarik sama politik. Nah, kenapa sekarang malah mau jadi Ketum PSI?" tanya Feni kepada Kaesang.

Baca Juga: Dukung Prabowo-Gibran, Cak Imin Ragukan Ideologi NU Khofifah

"Dulu pernah dengar mau jadi apa itu yang di Depok itu? Wali Kota Depok. Kenapa tidak tertarik menggantikan Mas Gibran saja sebagai Wali Kota di Solo?" tanya Feni juga.

Pertanyaan tersebut lalu dijawab Kaesang dengan menyampaikan, defenisi politik yang dimaksud adalah pejabat publik seperti ayah yang kini masih menjabat sebagai presiden atau kakak sulung, Gibran Rakabuming Raka yang menjabat sebagai Wali Kota Solo.

"Dulu tuh saya ngomong tidak mau jadi politisi, yang ada di kepala saya waktu itu adalah politisi yang jadi pejabat publik," tutur Kaesang.

Baca Juga: Demokrat Keluar Dari Koalisi Perubahan Pada Pilpres 2024, Ini Alasan AHY Tidak Lagi Mendukung Anies Capres!

Selain itu, menurut Kaesang, Menjadi pejabat publik, ada menjadi Wali Kota Solo, menjadi Gubernur DKI, menjadi presiden, karena seperti yang saya omongkan, gaji mereka kecil.

Adapun Kaesang bilang, dirinya menjadi politikus tetapi tugasnya bukan sebagai pejabat publik melainkan pejabat partai.

"Alhamdulillah, walaupun saya jadi ketum partai, gaji saya tetap lebih tinggi daripada kakak dan bapak saya, karena memang saya masih dibolehkan memegang perusahaan. Saya bilang tadi, bukan pejabat publik, beda," tegas Kaesang.

Baca Juga: Turun Dampingi Muhaimin Iskandar Kampanye, Timnas AMIN: Kemenangan Sudah Dekat

"Enigma" sumber daya manusia (SDM) yang diakui Kaesang untuk membawa gagasan tersebut sebagai pelatihan yang fokus memfasilitasi program coding dan programming, yang disampaikannya pada kesempatan itu.

Hal tersebut dimaksudkan untuk mempersiapkan tenaga kerja muda lulusan SMK, SMA, atau sederajat untuk mendapatkan pekerjaan.

"Saya tuh kalau misalnya jadi pengusaha, Enigma ini kurikulum, kalau saya hanya jadi pengusaha, saya tidak bisa membawa ini ke pemerintahan," jelas Kaesang.

Baca Juga: Begini Informasi Pada Pemilu 2024: Syarat Pemilih, Surat Suara dan Cara Memilih, Penting Untuk Diketahui!

"Tapi ketika saya jadi politisi, saya bisa membawa kurikulum ini, tolong dipakai kalau memang kurikulum ini bisa berguna bagi anak bangsa seperti yang saya katakan tadi," tuturnya.

Editor: Randi Ishab

Sumber: kompas tv


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah