Ini Tiga Kelompok yang Berpotensi Maju di Pilpres 2024, Ada yang Berpeluang Menjadi 'Kuda Hitam'

- 13 Desember 2021, 09:09 WIB
Ilustrasi Pilpres.
Ilustrasi Pilpres. /Pixabay/mohamed_hassan

Menurut Endang, nama-nama tersebut harus mencari pasangan yang mampu menaikkan elektabilitasnya dan memperluas dukungan koalisi untuk maju di Pilpres 2024.

Terakhir, kelompok atau tokoh-tokoh minim dukungan partai dan memiliki jabatan publik dan elektabilitas tinggi atau sedang. Sebagai contoh Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno dan Erick Thohir.

"Mereka berpeluang menjadi kuda hitam, baik sebagai capres ataupun cawapres dengan menjaga elektabilitas serta merebut dukungan partai-partai," ujarnya.

Indikator misalnya, ujar dia, membuat dua model simulasi tiga pasangan capres-cawapres. Model pertama, Prabowo-Puan 29,6 persen, Ganjar-Airlangga 28,8 persen dan Anies-Erick 28,2 persen.

Model kedua, Ganjar-Erick memiliki elektabilitas 31,1 persen, Anies-Sandi 30,8 persen dan Prabowo-Puan 28,1 persen.

Sementara itu, Survei Index Research pada 21 hingga 30 Mei 2021 membuat simulasi dengan memasangkan Prabowo, Ganjar, Anies dan Ridwan Kamil sebagai capres sedangkan Sandi, Agus Harimurti Yudhoyono, Erick Thohir, Puan Maharani, dan Airlangga diplot sebagai cawapres untuk masing-masing nama capres.

Baca Juga: Calon Presiden Korea Ingin Beli Nomor Telepon Korban 'Squid Game' 100 Juta Won

Dari berbagai simulasi yang terbentuk, Prabowo-Puan mendapat dukungan paling tinggi yakni 51,4 persen disusul oleh Ganjar-Erick 37,8 persen, Anies-Agus Harimurti Yudhoyono 35,3 persen, Prabowo-Sandi 28,8 persen dan terakhir Ridwan Kamil-Airlangga 24,8 persen.

Prabowo-Puan muncul sebagai pasangan capres-cawapres paling favorit, berikutnya Ganjar yang bisa berpasangan dengan Airlangga maupun Erick Thohir. Ketiga, Anies yang kemungkinan berpasangan dengan Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono. Ridwan Kamil menghadapi tantangan paling berat jika maju sebagai capres, kata dia.

Kendati Pilpres masih kurang dari tiga tahun lagi, ia mengatakan masih akan melihat dinamika peta elektoral. Termasuk perihal naik atau turunnya elektabilitas dan arah dukungan partai.***

Halaman:

Editor: Ghazali Hasan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah