Dampak Pandemi, Stres Meningkat Tiga Kali Lipat bagi Para Pekerja di Indonesia

- 21 Agustus 2021, 13:26 WIB
Ilustrasi, Stres
Ilustrasi, Stres /Pixabay/mrkaushikkashish./

“Karena ternyata menurut penelitian kami, terdapat peningkatan stres pada karyawan sebesar tiga kali lipat atau sebesar 50% selama masa pandemi,” ujarnya.

Peningkatan stres ini tentu merupakan tanda bahaya bagi upaya membangun resiliensi karyawan yang dapat dilihat dalam tiga aspek, yaitu work life balance, lack of control, dan inclusiveness.

Dalam aspek work life balance, ditemukan fakta 97% responden melaporkan bahwa mereka dihadapkan dengan situasi hilangnya batas antara kehidupan personal dan profesional, disertai tuntutan dari tempat kerja untuk tetap fokus dalam pekerjaan.

Dari aspek lack of control, ditemukan bahwa 83% responden melaporkan terdapat tuntutan lebih dari tempat kerja mereka untuk bekerja lembur atau bekerja di hari libur.

Baca Juga: Sedang Berlangsung PPKM Level 3, Warga Ternate Tetap Gelar Lomba Agustusan

Dibanding kedua aspek lainnya, aspek ‎inclusiveness memiliki persentase yang paling rendah yaitu 61% responden merasa sering menerima kritik dalam pekerjaan yang mereka lakukan.

Ketiga kondisi itu menyebabkan 40,7% karyawan memiliki resiliensi yang rendah dan 40,5% karyawan memiliki resiliensi yang normal.

Angka tersebut mengejutkan, karena tingkat angka resiliensi rendah dan normal dalam penelitian ini ternyata hampir setara.

“Hal ini menunjukkan bahwa karyawan cenderung memiliki resiliensi yang tinggi di dalam masa pandemi ini, seperti tingkat kesehatan mental yang tinggi, tingkat depresi yang rendah, dan tingkat kepuasan hidup yang berada pada level agak puas," ujar Isdar.

Baca Juga: 'Suntik Mati' Siaran TV Analog Beralih ke Siaran TV Digital

Halaman:

Editor: Ghazali Hasan

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah