"Di sisi lain, terdapat beberapa emosi negatif yang cenderung muncul pada karyawan di masa pandemi ini, yaitu kesulitan memperoleh emosi positif dan suasana hati negatif yang tidak biasa dan berkepanjangan,” katanya lagi.
Pada sesi diskusi panel, dihadirkan dua pembicara, yakni Dosen Fakultas Psikologi UI Dr. Endang Parahyanti, M.Psi., M.M, Psikolog, dan Ir. Aloysius Budi Santoso, M.M selaku Chief of Human Resource and Organization PT Astra International sebagai penanggap pemaparan.
Dalam kesempatan tersebut, Endang Parahyanti, atau yang akrab disapa Yanti, menyampaikan dirinya setuju dengan ketiga aspek yang disampaikan sebelumnya tentang faktor yang dapat memengaruhi kinerja karyawan.
Selain ketiga aspek tersebut, Yanti menambahkan faktor dukungan dari keluarga dan teman, kondisi lingkungan, dan kepercayaan diri seorang karyawan dapat memengaruhi tingkat resiliensi seseorang.
Baca Juga: Taliban Ambil Alih Kekuasaan, BIN Antisipasi Kelompok Teroris Dalam Negeri
Berangkat dari kondisi tersebut, menurut Yanti, ada beberapa cara yang dapat dilakukan karyawan untuk membangun resiliensi.
Bagi individu, diperlukan kemampuan mengelola emosi, kemampuan merespons dinamika tuntutan pekerjaan, dan keyakinan untuk dapat melewati tantangan.
Jika ditinjau dari segi keluarga dan teman, diperlukan dukungan moril, adanya unsur kepemilikan, dan mengurangi terjadinya konflik.
Untuk segi manajemen, perusahaan dapat membangun resiliensi karyawan dengan cara menyelenggarakan pelatihan dan pengembangan kesehatan mental, budaya suportif, umpan balik atas pekerjaan, dan mengupayakan fleksibilitas terhadap karyawan.
Baca Juga: Bujuk Lepas Harry Kane, City Rayu Spurs dengan Tawaran Rp2,96 Triliun