Utang yang Membengkak, Syarief Hasan Ingatkan Pemerintah

- 20 Agustus 2021, 09:14 WIB
Wakil Ketua MPR Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan.
Wakil Ketua MPR Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan. /MPR RI/

SUARA TERNATE - Pidato Presiden Jokowi ketika menyampaikan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022 di DPR pada 16 Agustus 2021, menjadi sorotan Wakil Ketua MPR Syarief Hasan.

Syarief menyorot salah satu poin rencana pemerintah menetapkan Defisit Anggaran 2022 sebesar 4,85 persen dari PDB atau Rp868 triliun yang jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, rencana defisit fiskal ini berkurang dari 6,34 persen pada 2020 dan 5,7 persen pada 2021.

Pemerintah juga menyatakan berkomitmen untuk menurunkan batas defisit hingga tiga persen dari PDB pada 2023.

Baca Juga: Taliban Ambil Alih Kekuasaan, BIN Antisipasi Kelompok Teroris Dalam Negeri

Rencana fiskal pemerintah patut diapresiasi, sebab menunjukkan semakin berkurangnya ketergantungan pemerintah terhadap utang luar negeri. Namun demikian, hingga kuartal II 2021, Kementerian Keuangan melaporkan bahwa posisi utang luar negeri sebesar Rp6554,6 triliun.

Jumlah tersebut mengisyaratkan bahwa rasio utang terhadap PDB masih di angka 41,35 persen dan tentunya masih jauh lebih tinggi dibandingkan masa Pemerintahan Presiden SBY yang berhasil menurunkan rasio utang hingga 24 persen dari PDB.

“Saya mengapresiasi rencana fiskal di tahun 2022 yang berkomitmen untuk mengurangi defisit anggaran. Ini tentu hal yang baik sebab semakin kecil defisit fiskal, maka APBN akan semakin sehat untuk keberlanjutan kebijakan fiskal dan semakin kecil kebergantungan terhadap utang,” kata Syarief Hasan.

Baca Juga: Mural Jokowi 404 not found, Haris Azhar: Kita Utang Budi dengan Mereka

Oleh karena itu, ia menyebutkan jika pemerintah harus memastikan bahwa komitmen pengurangan utang perlu dituntaskan secara nyata.

Halaman:

Editor: Ghazali Hasan

Sumber: MPR


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah