Gerakan Oksigen untuk Warga: Ketika Warga Saling Bantu Menuju Pandemi Terkendali

- 4 Oktober 2021, 08:05 WIB
Seorang relawan, Mega (28) menurunkan tabung yang akan dikelola oleh Siswo Mulyartono, dkk di Cirebon.
Seorang relawan, Mega (28) menurunkan tabung yang akan dikelola oleh Siswo Mulyartono, dkk di Cirebon. /Suara Ternate/Arief Bobhil Paliling/

Awalnya mereka membuka pelayanan peminjaman dari jam delapan pagi sampai jam tujuh malam. Hari-hari selanjutnya pelayanan dibuka sampai jam 12 malam karena relawan bertambah satu per satu.

Para relawan bekerja selama 20 hari, kemudian diberi waktu jeda istirahat selama tiga hari atau seminggu, atau ada juga yang langsung selesai.

“Selama ini kan gue juga pas korona udah setahun lewat gak ada hal yang bisa gua lakukan juga buat orang sekitar… pas diajak ikut gerakan ini akhirnya kan gue berpikir, setahun korona yang gua anggap ini bencana, akhirnya gue bisa terlibat melakukan hal yang penting buat orang lain,” kata Dwi Ayu Trisna Andini (41), salah satu relawan Oksigen untuk Warga yang bergabung sejak hari pertama.

Dwi Ayu bertugas di posko Utan Kayu, menerima langsung peminjam yang datang ke sana. Selain itu ia yang mengatur pengantaran ke rumah-rumah peminjam. Di hari-hari pertama Dwi Ayu ikut merespons pendaftaran yang masuk.

Tim respon adalah yang mengkurasi pendaftar. Tantangannya ia harus cermat memilih siapa saja yang bisa dipinjamkan. Pendaftar yang masuk sangat beragam dan banyak yang sudah hipoksia atau tingkat saturasinya di bawah 95 persen, sehingga di minggu-minggu awal mereka cuma bisa meminjamkan tabung kepada pasien yang memiliki tingkat saturasi di bawah 85.

Situasi itu merupakan satu bagian yang sangat dilematis bagi tim respons, karena ia harus menyeleksi para pendaftar sementara ia tahu bahwa orang tersebut membutuhkan bantuan oksigen.

“Yang paling sering itu dihadapi, sama kekecewaan saat pasien ditolak karena tidak memenuhi prosedur dan persyaratan peminjaman. Karena stok terbatas jadi kami memprioritaskan saturasi pasien yang rendah beserta hasil swab yang positif,” jelas Virdo Kharisma Putra (22), relawan tim respons dari Kabupaten Brebes yang mulai membantu sejak tanggal 5 Juli.

Belakangan, selain meminjamkan tabung oksigen, gerakan Oksigen untuk Warga juga meminjamkan oxygen concentrator.

Dua relawan Oksigen untuk Warga dari Jakarta tiba di Posko Sriwijaya Youth Action, Palembang, mengantarkan bantuan 25 tabung 1 m3.
Dua relawan Oksigen untuk Warga dari Jakarta tiba di Posko Sriwijaya Youth Action, Palembang, mengantarkan bantuan 25 tabung 1 m3.

Distribusi ke Luar Jakarta

Halaman:

Editor: Ghazali Hasan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x