Gerakan Oksigen untuk Warga: Ketika Warga Saling Bantu Menuju Pandemi Terkendali

- 4 Oktober 2021, 08:05 WIB
Seorang relawan, Mega (28) menurunkan tabung yang akan dikelola oleh Siswo Mulyartono, dkk di Cirebon.
Seorang relawan, Mega (28) menurunkan tabung yang akan dikelola oleh Siswo Mulyartono, dkk di Cirebon. /Suara Ternate/Arief Bobhil Paliling/

Gelombang kasus pandemi yang terjadi di bulan Juli dan Agustus tidak hanya menyebabkan kebutuhan oksigen yang meningkat dan kelangkaan oksigen terjadi di DKI Jakarta dan sekitarnya, tetapi juga di kota-kota lain.

Sebelumnya gerakan Oksigen untuk Warga hanya membuka posko-posko peminjaman di Bogor, Depok, Bekasi, dan Garut, tetapi kemudian melihat perkembangan situasi dan beberapa insiatif warga yang muncul di wilayah-wilayah seperti, Cirebon, Cilegon, Lampung, Palembang, Palu, Kuningan, Majalengka, Indramayu, Padang, Magetan, Jombang, Nganjuk, Dabo Singkep, Luwuk, dan Papua yang mau membuka pelayanan peminjaman oksigen gratis, gerakan Oksigen untuk Warga menjalin kerjasama dengan mereka.

Khusus untuk Dabo Singkep, Palu, Luwuk, dan Papua, gerakan mereka mendistribusikan oxygen concentrator. Wilayah lainnya mereka distribuiskan tabung oksigen dengan berbagai ukuran dari 1 m3, 1,5 m3, dan 6 m3.

Awal Agustus, distribusi mulai dilakukan.

Di Cirebon, salah satu warga di Kecamatan Talun, Siswo Mulyartono (33) berinisiatif mengelola peminjaman tabung untuk warga di sana. Inisiatif itu muncul berdasarkan pengalaman dengan tetangga rumahnya — Siswo sudah mengelola dua tabung dan sudah meminjamkannya kepada dua tetangga sebelumnya.

“Kayak kemarin saja sempat tabung oksigen saya dipinjam sama dua warga: satu gak bisa tertolong, satu alhamdulillah bisa tertolong.” Yang tidak tertolong saturasi oksigennya sudah parah sekali dan rumah sakit sudah tidak bisa menampung.

“Kalau punya saya kan kecil tabungnya, itukan tahan cuma empat jam, nah kalau misalkan ada yang gede atau kecil ada dua, kan kebutuhannya 24 jam mungkin bisa tertolong. dia bisa dibawa ke IGD (Instalasi Gawat Darurat) secepatnya,” kisah Siswo.

Tetangga yang meninggal itu, persis berada di depan rumahnya.

Kisah lain yang menjadi alasannya untuk menjalankan inisiatif ini, ketika ia mengurus istrinya yang sedang hamil dan kena Covid-19 dan tidak mendapat kamar rumah sakit karena penuh. Terpaksa istrinya harus menjalani isolasi, sementara kondisinya butuh bantuan oksigen.

Melihat situasi di sana, Siswo yakin kalau masih banyak warga lain butuh suplai oksigen, dan banyak tidak punya akses untuk mendapatkan oksigen, apalagi untuk membelinya. “Nah belajar dari pengalam itukan kita minta supaya teman-teman di Jakarta bisa untuk bantu di sini. Saya yakin demand di sini itu masih tinggi, di kota sama kabupaten.”

Halaman:

Editor: Ghazali Hasan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x