Jangan Asal Diet, Pakar Sebut Diet Harus Sesuai dengan Kebutuhan tiap Individu

- 16 Juli 2022, 09:30 WIB
Ilustrasi Cara Diet yang Benar
Ilustrasi Cara Diet yang Benar /Muhammad Basir-Cyio/shecares.com


SUARA TERNATE - Dr. Cindiawaty Josito Pudjiadi, MARS, MS, Sp GK, Dokter Spesialis Gizi, menyatakan bahwa masing-masing orang memiliki cara diet yang berbeda sebab diet itu harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan tiap orang.

"Diet itu artinya pengaturan makan. Sering orang menyangka diet itu makannya harus sedikit, padahal belum tentu. Semua orang butuh pengaturan makan dan pengaturan makan harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing”, ujar dokter Cindy ini di Batik Chic White Heritage di Jakarta, Jumat, 15 Juli 2022.

Dr. Cindy pun mengatakan, bahwa jika orang tersebut sudah terkena penyakit diabetes, maka pengaturan makannya khusus untuk penyakit diabetes. Diet seperti ini disebut sebagai personalized diet, dan merupakan diet yang diatur secara individual.

Baca Juga: Manfaatkan Matahari sebagai Penyumbang Vitamin D bagi Tubuh

“Jadi setiap orang memiliki jenis diet yang berbeda, berapa banyak makanan yang harus dikonsumsi pun berbeda. Misal ada yang butuh diet tinggi protein, ada juga diet yang rendah protein”, kata dr. Cindy.

Diet yang ekstrim seperti hanya memakan apel atau ubi dan minum air putih tidak baik bagi tubuh karena tubuh membutuhkan nutrisi lengkap supaya tetap terjaga daya tahan tubuhnya.

“Misal ada orang yang diet dan berat badannya turun tiga kilogram dalam seminggu. Mereka berpikir kalau dietnya sukses, tapi dietnya benar atau tidak? Karena kadang-kadang yang turun itu adalah otot dan air, tapi lemaknya malah naik”, kata dokter yang sekarang berpraktik di Rumah Sakit Medistra ini.

Baca Juga: BPOM: Pengetahuan Masyarakat terkait Jamu masih Harus Ditingkatkan

Dr. Cindy mengatakan diet seperti itu tidak membuat kita semakin sehat tapi semakin membuat kita semakin rentan terkena penyakit karena daya tahan tubuh menurun.

“Jadi kita enggak bisa (diet) sembarangan. Eggak bisa ‘ya udah, hari ini enggak makan’ atau ‘ya udah, hari ini makan ini aja’. Tetap harus (diet) bergizi lengkap dan seimbang agar daya tahan tubuh kita tetap terjaga”, lanjut dr. Cindy.

Menurut dr. Cindy, mengenali kondisi tubuh masing-masing sangat penting sebelum melakukan diet, salah satunya adalah mengenali kondisi genetik tubuh.

Baca Juga: Ini Hal Penting yang Harus Kamu Ketahui sebelum Mengikuti Lari Marathon!

“Jadi mereka (pasien) melakukan diet berdasarkan hasil pemeriksaan genetik mereka. Ada orang yang ‘kok, mereka bisa diet seperti itu tapi saya enggak?’ Itu karena perbedaan genetik”, ujar dr. Cindy.

Dr. Cindy mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan genetik, orang juga bisa mengenali risiko penyakit yang ada pada tubuh mereka. Misal, ada mereka yang harus berhati-hati dengan kafein.

“Contoh kopi (kafein). Kafein disebutkan bisa menurunkan resiko sakit jantung. Oke, 50 persen dapat keuntungan dari kafein, tapi 50 persen lainnya dapat penyakit dari kafein. Jadi bedanya ada pada kondisi genetik tubuh, ada yang berisiko, ada juga yang tidak (berisiko)”, kata dr. Cindy.

Dr. Cindy melanjutkan, jika mereka mengkonsumsi kopi lebih dari dua gelas per hari, risiko terkena penyakit diabetes, penyakit jantung, penyakit gagal ginjal dan penyakit hipertensi akan naik.

“Risiko penyakit itu ditentukan oleh diri kita sendiri. Mau cepat dirawat agar tidak semakin parah atau mau ditunda, semua tergantung kita”, tutup dr. Cindy.***

Editor: Ahmad Zamzami

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x