Mengenal Terapi Orthokeratology, Cara Tepat Atasi Mata Minus Anak

- 16 Agustus 2022, 15:11 WIB
Ilustrasi anak memiliki mata minus.
Ilustrasi anak memiliki mata minus. /pexel.com

SUARA TERNATE - Mata minus dapat terjadi pada siapa saja, termasuk anak-anak. Namun, mata minus pada anak kerap kali sulit terdeteksi atau tersamar dengan kondisi lain.

Padahal, mata minus dapat mengganggu aktivitas sehari-harinya, terlebih dalam kegiatan belajar.

Mata minus atau rabun jauh merupakan salah satu gangguan kesehatan mata yang menyebabkan seseorang tidak bisa melihat objek jarak jauh dengan jelas.

Baca Juga: Mata Kering Bisa Timbulkan Komplikasi Luka, Ini Cara Mudah Mengatasinya

Mata minus pada anak diketahui berkaitan dengan beberapa faktor, seperti keturunan, kebiasaan membaca buku terlalu dekat, atau sering main gadget untuk waktu yang lama.

Terapi Orthokeratology atau yang dikenal dengan metode Ortho K diklaim efektif untuk mengoreksi penglihatan mata minus anak, demikian Optometry Doctor di VIO Optical Clinic, Andri Agus Syah, OD. FPCO. FAAO.

Ortho K adalah metode membentuk ulang kornea mata pasien yang tidak beraturan kembali bulat normal sehingga penglihatan pasien menjadi jernih kembali.

Baca Juga: Atasi Berat Badan Hingga Merawat Kulit, Ini Sederet Manfaat Habbatusauda

"Ortho K ini bisa menjadi solusi untuk menekan pertumbuhan myopia pada anak karena ortho K mempunyai dua fungsi menghambat laju minus dan bisa menurunkannya," kata Andri dalam keterangannya pada Senin, 15 Agustus 2022.

Terapi ini bersifat alami bukan melalui proses pembedahan sehingga cukup diminati. American Academy of Ophthalmology melansir bahwa Ortho K adalah prosedur non-bedah yang disebut dengan Corneal Refractive Therapy (CRT).

Caranya dengan menggunakan lensa kontak Rigid Gas Permeable (RGP) yang dipakai saat tidur minimal 8 jam di malam hari.

Baca Juga: Simak Faktor yang Harus Dihindari Bagi Ibu Menyusui

Pada saat tidur, lensa kontak tersebut akan membentuk ulang kornea mata pasien secara alami sehingga pada saat bangun dan beraktivitas pasien bisa memiliki penglihatan yang jernih.

Meskipun terbilang baru di Indonesia, namun metode ini sudah berkembang dari sejak tahun 1940 oleh Dokter Optometri, George Jessen (1916-1987) dan telah mendapat FDA (Food and Drug Administrations) Approval.

Lebih lanjut, menurut dokter Spesialis Mata, dr. Weni Puspitasari, Sp. M penggunaan Terapi Ortho K ini dijamin keamanannya. VIO Optical Clinic sudah membuktikan hal ini, sudah ada ribuan pasien yang menggunakan Terapi Ortho K.

Baca Juga: Pro Kontra Daging Ayam Harus Dicuci Dahulu Atau Tidak?

"Terapi Ortho K ini memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dan terbukti mampu membantu para orang tua yang ingin anaknya bisa lepas kacamata tanpa harus operasi. Biayanya juga sangat terjangkau. Bahkan sudah banyak calon siswa Akmil, Akpol, Pilot, dan lain-lain yang lulus tes kesehatan matanya dengan metode Terapi Ortho K ini," kata dr. Weni Puspitasari.

Data dari National Library of Medicine pada tahun 2021 menunjukkan bahwa pandemi COVID-19 merubah aktivitas anak-anak yang berpengaruh pada kesehatan matanya.

Kegiatan screen time selama masa #DirumahAja meningkat dan menyebabkan anak-anak mudah mengalami gangguan mata minus.

Baca Juga: Simak, Bayi Prematur Beresiko Stunting Begini Penjelasan Dokter

Prevalensi myopia atau mata minus meningkat 1.5 hingga tiga kali lipat pada tahun 2020 dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya, peningkatan ini banyak terjadi pada anak-anak usia sekolah, 6 hingga 8 tahun.

Kondisi ini juga menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara di Asia yang mengalami peningkatan myopia atau mata minus secara signifikan.***

Editor: Ahmad Zamzami

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah