Network
SUARA TERNATE - Sebelum dibawa ke Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Puspomad), Kolonel Inf Suryanto, sempat ditahan di sel tahanan Polisi Militer Kodam (Pomdam) XIII/Merdeka.
Kepala Seksi (Kasie) Intel Korem 133/Nani Wartambone Gorontalo itu ditahan atas kasus penabrakan dan pebuangan jasad sejoli Handi Putra (16) dan Salsabila (14) bersama Kopda DA dan Koptu AS ke sungai Serayu.
Saat ditahan di Pomdam XIII/Merdeka beredar foto Kolonel Inf Priyanto saat berada di dalam sel Pomdam XIII/Meredeka. Dalam foto itu, terlihat lulusan Akmil 1994 yang pernah menjabat sebagai Dandim 0730/Gunungkidul Yogyakarta itu mengenakan kaos cokelat sambil memegang jeruji besi.
Baca Juga: Arsenal Berondong 5 Gol ke Gawang Norwich City di Boxing Day
Selain foto di dalam sel, ada pula foto saat Kolonel Inf Priyanto dibawa ke Bandara untuk diterbangkan menuju Jakarta. Dalam foto itu terlihat mantan Irutum Inspektrat Kodam IV/Diponegoro itu dikawal dua petugas dari Pomdam XIII/Merdeka.
Kolonel Priyanto sendiri sudah mengakui perbuatannya setelah ditamankan dan diperiksa Pomdam. “Yang bersangkutan diamankan di kantor Korem 133/NWB. Dan setelah diamankan, yang bersangkutan langsung mengakui kejadian tersebut dan mengakui salah,” ungkap Kapendam XIII/Merdeka, Letkol Inf Jhonson M Sitorus dalam konferensi pers, Sabtu 25 Desember 2021.
Baca Juga: Siap-siap! Indonesia Hadapi Thailand di Final Piala AFF 2020
Dua hari setelah membuang jasad Handi Saputra dan Salsabila, koban lakalantas di Nagreg itu ke sungai, tepatanya pada 12 Desember 2021, pukul 17.15 Kolonel Priyanto kembali ke Gorontalo dan mendarat di Bandara Djalaludin
Kolonel Priyanto kembali ke tempat tugasnya tanpa melaporkan peristiwa yang dialaminya ke Dansat yakni Danrem 133/NWB. “Kolonel Infanteri P ini setelah kejadian tersebut kembali ke Korem 133/NWB pada tanggal 12 Desember 2021 pukul 17.15 mendarat di Bandara Djalaludin Gorontalo. Tapi yang bersangkutan tidak melaporkan kejadian ini kepada Dansatnya dalam hal ini Danrem 133/NWB,” kata Jhonson
