Konflik yang Tak Kunjung Usai antara Orang Rimba dengan Perkebunan Sawit

- 6 November 2021, 11:35 WIB
Ilustrasi. Suku Anak Dalam (SAD) yang dikenal Orang Rimba di Jambi.
Ilustrasi. Suku Anak Dalam (SAD) yang dikenal Orang Rimba di Jambi. /Antara

Dalam diskusi dengan para pihak terkait ini, Polda Jambi melalui KKI Warsi sudah menyalurkan 90 paket sembako untuk Orang Rimba yang sedang mengungsi.Bantuan ini sangat penting untuk mengatasi masalah remayao, masa dimana tidak tersedia bahan pangan untuk konsumsi harian.

"Kami saat ini menyusul kelompok ini satu persatu, sembari mengantarkan ke mereka bahan pangan dari Polda untuk membantu mereka bertahan hidup di masa yang pastinya akan sulit untuk mencari bahan pangan," kata Robert.

Dari penelusuran KKI Warsi ke kelompok-kelompok ini, ditemukan kondisi mereka yang mengungsi tidak dalam kondisi yang baik. Meladang, yang lari jauh dari pemukiman awalnya, saat ini sedang sakit demam dan batuk.

Anggota kelompok Meladang juga terpencar berjauhan. Pun demikian dengan Kelompok Melayau Tuha yang juga kondisinya masih dalam situasi ketakutan dan belum mau untuk kembali ke pemukiman Madani di Lubuk Jering.

Kondisi serupa juga dialami oleh kelompok lain, Kondisi kelompok lain juga tidak lebih baik. Sebagian besar terutama perempuan dan anak-anak berada dalam kondisi trauma berat dan ketakutan.

Pendekatan adat dan persuasif

Dari diskusi yang dilakukan dengan kelompok-kelompok yang sedang mengungsi ini, pada intinya mereka bersedia untuk diskusi dan musyawarah dengan para pihak dengan catatan didampingi Warsi dan dijaminkan keamanannya.

"Warsi mendorong aparat keamanan untuk menempuh penyelesaian persoalan ini pendekatan adat ke Orang Rimba secara persuasif dan penyelesaian yang memberikan rasa adil untuk semua pihak," kata Robert.

Dalam penyelesaian konflik ini, Warsi berharap para pihak, utamanya pihak keamanan dan juga pemerintah juga melakukan pendekatan yang sama ke perusahaan.

"Kalau kita lihat kronologisnya, bentrok hari Jumat kemarin bukanlah kejadian tunggal, tetapi akumulasi atas kejadian sebelumnya dimana Orang Rimba mendapatkan perlakuan buruk dari tenaga security perusahaan," kata Robert.

Halaman:

Editor: Ghazali Hasan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x