Waspada! Ternate Darurat 'Ngelem' di Kalangan Remaja, Warga Resah, DPRD Baru Angkat Suara

- 24 Desember 2021, 18:49 WIB
Dok. Sejumlah remaja yang diamankan usai kedapatan pesta ngelem di Stadion Gelora Kie Raha Ternate.
Dok. Sejumlah remaja yang diamankan usai kedapatan pesta ngelem di Stadion Gelora Kie Raha Ternate. /Asri Sikumbang/Suara Ternate

SUARA TERNATE - Maraknya penyalahgunaan lem eha-bond di kalangan remaja dan anak di bawah umur, menjadi perhatian Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ternate.

Ketua Komisi III DPRD Kota Ternate Anas U. Malik mengatakan, maraknya penggunaan lem eha-bond di kalangan remaja di Kota Ternate merupakan tanggung jawab bersama.

Salah satu upaya mencegah penyalahgunaan lem berlogo panda itu adalah dengan melarang penjualan lem tersebut kepada remaja dan anak dibawah umur.

Untuk itu, pihaknya berencana memanggil para pelaku usaha yang menjual lem eha-bond tersebut di Kota Ternate.

Baca Juga: Miris, Belasan Remaja Kembali Ditangkap Pesta Ngelem di Benteng Orange Ternate

Selain itu, DPRD melalui Komisi III juga akan memanggil Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait pengaturan mekanisme penjualan lem eha-bond.

"Rencananya, kita satukan persepsi dulu, sehingga kita panggil para pengusaha ini untuk mendengar masukan dari tiap-tiap pelaku usaha di Kota Ternate," kata Anas, Jumat 24 Desember 2021.

Setelah mendengar berbagai masukan, barulah Komisi III mengeluarkan rekomendasi ke pimpinan DPRD, untuk selanjutnya disampaikan ke Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate.

Kata dia, pihaknya turut mengundang Satpol-PP, Dinas Kesehatan serta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Baca Juga: Beberkan Risiko Anak yang Suka 'Ngelem'. Dokter Hilmi: Bisa Alami Gangguan Kejiwaan

"Nanti kami berkoordinasi dengan Komisi I untuk mengundang OPD terkait," imbuh dia.

Hal ini menurutnya, penting dilakukan untuk menanggulangi penyalahgunaan lem eha-bond yang sudah sangat meresahkan.

"Kita mencari format, kan tidak mungkin DPRD melarang pelaku usaha menjual lem eha-bond, tapi bagaimana membijaki agar penyalahgunaan lem eha-bond dapat diantisipasi," tandasnya.

Keresahan Warga

Sebelumnya warga Mangga Dua Ternate Selatan melakukan rapat bersama seluruh RT/RW di lingkungannya, dengan pihak Kelurahan terkait pembatasan aktifitas malam para remaja di kelurahan tersebut.

Dalam rapat tersebut, warga menyoroti kinerja dinas terkait yang dianggap tidak maksimal dalam menjalankan tugas-tugasnya.

Warga menyoroti kinerja Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinas P3A) Kota Ternate yang dinilai mandul oleh Wakil Ketua LPM Kelurahan Mangga Dua Utara.

Khususnya untuk kasus "ngelem" yang marak terjadi di kalangan anak di bawah umur di Kota Ternate.

Baca Juga: Warganya Meninggal Usai Dikeroyok, Masyarakat Mangga Dua Ternate Palang Jalan

"Sejauh ini kan torang (Kami) bolom pernah lihat ada sosialisasi terkait persoalan-persoalan anak dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Ternate," ujar Jamrud Hi Wahab.

Jamrud juga mengingatkan hal tersebut menjadi langkah pencegahan potensi kekacauan seperti kasus pengeroyokan yang berujung kematian terhadap salah satu warga Mangga Dua beberapa pekan lalu.

Lebih lanjut dia menerangkan, untuk tupoksi dinas tersebut seharusnya dimaksimalkan dalam upaya sosialisasi persoalan-persoalan remaja di setiap kelurahan di Ternate.***

Editor: Ghazali Hasan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah