Para Pemburu Harta Karun Melayu Kuno dari Pulau Kemaro

- 31 Oktober 2021, 06:05 WIB
Warga menunjukkan perhiasan emas yang diduga peninggalan masa kerajaan Melayu kuno atau Kerajaan Sriwijaya di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (28/10/2021). Perhiasan emas tersebut ditemukan warga di dasar Sungai Musi.
Warga menunjukkan perhiasan emas yang diduga peninggalan masa kerajaan Melayu kuno atau Kerajaan Sriwijaya di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (28/10/2021). Perhiasan emas tersebut ditemukan warga di dasar Sungai Musi. /ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/

Kamis pagi (28/10) cuaca cukup cerah, Budiman bersama lima orang anggota timnya termasuk Bak Hamid memulai perjalanan dengan mengendarai ketek--perahu mesin--sewaan. Mereka menyisiri sisi barat Pulau Kemaro.

Perjalanan yang mereka tempuh kali ini tak lebih dari 20 menit, dan mereka tiba di satu titik yang diyakini tertimbun benda-benda berharga zaman kerajaan, jangkar perahu pun dijatuhkan.

Dengan cekatan Budiman menyiapkan peralatannya, ia menutup wajahnya menggunakan masker terbuat dari kaca, kayu, dan karet lalu terhubung selang oksigen.

Persiapan itu dibantu oleh rekannya, Baddarudin, yang bertugas sebagai porter pemantau sekaligus mengatur tekanan udara pada tabung yang dijadikan sumber oksigen Budiman. Setelah semua siap, Budiman pun memulai penyelaman.

Baca Juga: Selisik Jejak Hongitochten di Maluku Utara

Rekan yang menunggu dari atas kapal duduk termangu seraya melempar joran pancing. Dalam benak mereka berharap Budiman berhasil keluar ke permukaan sungai sedalam 17 - 25 meter tersebut dan membawa sekantung perhiasan.

Setelah sekitar dua jam menyelam, Budiman muncul kembali ke permukaan air. Ia menarik nafas terengah-engah seraya menjulurkan tangan yang langsung disambut dengan sambutan sukacita oleh rekan-rekannya.

Tampak di saku celana jinsnya terlihat barang-barang yang ia temukan dari dasar sungai. Melihat itu pun Badaruddin dan rekan lainnya tampak gembira. Mereka tak sabar menunggu untuk mengetahui yang ditemukan.

Satu per satu barang temuan dikeluarkan dari saku celana, Budi berhasil mendapatkan empat pecahan keramik dan satu unit mata tombak sepanjang jengkalan tanggan pria dewasa, tapi kali ini mereka belum menemukan emas.

“Itu cukuplah, masih bisa dijual meski harganya terbilang murah, paling tinggi Rp100 ribu per buahnya oleh penadah,” kata Budiman.

Halaman:

Editor: Ghazali Hasan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x