Ahli Sebut Diabetes jadi Penyebab Nomor 3 Kematian di Dunia

- 13 November 2021, 13:00 WIB
Diabetes Melitus menurut dr Clarin Hayes bisa menyerang siapa saja dan tidak memandang usia.
Diabetes Melitus menurut dr Clarin Hayes bisa menyerang siapa saja dan tidak memandang usia. /Freepik


SUARA TERNATE - Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD, Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI), mengungkapkan bahwa diabetes menjadi penyebab kematian nomor tiga di dunia, membuat penyakit diabetes membutuhkan perhatian besar dari seluruh elemen masyarakat.

“Diabetes adalah bukan penyakit yang ringan, namun penyakit yang mematikan atau penyakit katastrofik.” ujar Ketut dalam keterangannya, Jumat 12 November 2021.

Menurut pendapat Ketut, di masa pandemi COVID-19 seperti sekarang, mengakibatkan penyandang diabetes membutuhkan pelayanan kesehatan yang optimal demi mengontrol gula darah mereka.

Baca Juga: Jangan Asal Diminum, Perhatikan 4 Hal Ini Sebelum Konsumsi Air Mineral

“Apalagi, saat ini kita masih masa pandemi. COVID-19 sendiri merupakan penyakit yang lebih sering menyerang pasien diabetes, sehingga mereka diwajibkan dan diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin karena dapat mencegah infeksi akibat terpapar COVID-19 dan mencegah penyakit menjadi lebih parah,” tambah Ketut.

Senada dengan Prof. Ketut, Ketua PB Persatuan Diabetes Indonesia (PERSADIA) Dr. dr. Sony Wibisono, Sp.PD-KEMD, FINASIM juga menegaskan penyandang diabetes sangat rentan terkena infeksi virus.

‘‘Kerentanan ini dapat dicegah dengan menjaga protokol kesehatan secara disiplin dan menjaga kondisi kesehatan. Maka dari itu penyandang diabetes berhak mendapat dukungan, tidak hanya dari diri sendiri, tetapi juga dari edukator, keluarga, dokter, dan elemen lainnya,” ujar Sony.

Baca Juga: Ahli Ungkapkan Operasi Wasir dapat Dilaksanakan dengan Teknik Ultrasosik

Selain itu, Sony juga menekankan pada pentingnya penanganan diabetes yang tepat untuk mencegah terjadinya komplikasi.

“Diet 3J yaitu jumlah kalori yang dikonsumsi tiap hari, jadwal makan, dan jenis makanan yang dikonsumsi perlu terus diperhatikan oleh penyandang diabetes," ujar Sony.

Sony juga menambahkan bahwa penyandang diabetes juga harus olahraga 30 menit sehari, terapi obat minum dan suntik, serta mendapatkan penyuluhan yang memadai.

Berdasarkan data International Diabetes Federation tahun 2020, jumlah penyandang diabetes terus meningkat di berbagai negara di dunia, termasuk di Indonesia. Prevalensi diabetes di Indonesia masih mencapai 6,2 persen dengan 10,681,400 kasus.

Bahkan, menurut penelitian terbaru yang dilakukan tim penanggulangan COVID-19 di Indonesia, angka kematian pada pasien diabetes yang terinfeksi COVID-19 lebih tinggi 8,3 kali lipat daripada masyarakat yang tidak menyandang diabetes.***

Editor: Ahmad Zamzami

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x