Seperempat Populasi Masyarakat Maluku Utara Menderita Diabetes, Tertinggi di Indonesia

- 23 November 2021, 07:00 WIB
Tertinggi di Indonesia, Seperempat penduduk di Maluku Utara idap Diabetes
Tertinggi di Indonesia, Seperempat penduduk di Maluku Utara idap Diabetes /Pixabay.com/ Tumisu

SUARA TERNATE - Jumlah penderita diabetes melitus atau biasa dikenal masyarakat awam dengan nama penyakit kencing manis di Provinsi Maluku Utara sangat menghawatirkan.

Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat, angka penderita diabetes di Maluku Utara paling tinggi di Indonesia. Jumlahnya hampir seperempat dari populasi masyarakat di Maluku Utara.

"Studi menunjukkan di beberapa tempat, misal studi yang kami punya, di daerah rural itu angka diabetesnya juga tinggi. Di Maluku Utara angka diabetesnya adalah salah satu yang tertinggi di Indonesia," ungkap Wakil Menteri Kesehatan dr Dante Saksono Harbuwono dalam diskusi Oftamologi Komunitas Monthly (OFKOMers) di Jakarta, Minggu 21 November 2021

Baca Juga: WSBK Mandalika Selesai, Ribuan Penonton Mulai Tinggalkan Lombok

Bahkan, Dante memperkirakan jumlah itu bisa makin meningkat seiring kebiasaan hidup yang tidak sehat. Selain Maluku Utara, wilayah lainnya yang juga mengalami penyakit diebetes melitus ini juga berada di DKI Jakarta dan kawasan sekitarnya. "Di Jakarta sekitar seperempat orang mengalami hipertensi, obesitas, diabetes. Untuk ibu-ibu lebih banyak alami metabolisme sindrom," katanya.

Indonesia lanjut Dante menempati urutan ke-5 penderita diabetes tertinggi di dunia. “Kemudian dari evaluasi angka diabetes di dunia terlihat bahwa, 1 dari 10 orang di Indonesia menderita diabetes,” kata Dante.

Baca Juga: Justin Bieber Diminta Batalkan Penampilan di Arab Saudi

Ada beberapa hal yang menyebabkan Indonesia mempunyai angka penderita diabetes yang tinggi. Dante menjelaskan, orang-orang Asia sendiri secara genetik cenderung lebih mudah terkena penyakit dibetes dibandingkan masyarakat keturunan Eropa meski indeks massa tubuhnya rendah atau tidak gemuk.

Berbeda dengan di negara maju, diabetes sebagian besar dialami orang yang obesitas. Menurut Dante beberapa penelitian disimpulkan risiko diabetes yang membayangi orang Asia sebab memiliki otot lebih sedikit dan lemak perut lebih banyak.

Baca Juga: KKP Pamerkan Hasil Laut Indonesia di Expo 2020 Dubai

"Diabetes di Asia dan Kaukasia ditandai oleh faktor genetik dan epigenetik yang dipicu oleh penurunan produksi insulin pada pankreas seseorang," katanya.

Selain itu, masih sedikitnya kesadaran masyarakat untuk melakukan cek kesehatan atau medical checkup secara rutin membuat angka penderita diabetes di Indonesia layaknya gunung es. Oleh karena itu, masih banyak kasus diabetes yang tidak terdiagnosis dan ditangani.

Baca Juga: Ini Alasan Lada Dijuluki 'Raja Rempah-rempah'

“Negara kita selain masalah genetik, tetapi juga kepatuhan masyarakat dalam melakukan pemeriksaan kesehatan yang menyebabkan miss diagnosis dan undiagnosed. Ini menjadi pekerjaan rumah yang harus ditangani bersama,” jelas Dante.

Dante mengatakan diabetes menyebabkan komplikasi mikrovaskiler dan makrovakular bahkan bisa dua-duanya terjadi secara bersamaan.

Baca Juga: Penelitian Rempah-rempah sebagai Obat Herbal belum Maksimal di Indonesia

"Studi menunjukkan komplikasi ginjal di Asia 60 persen, 40 persen di Kaukasia. Orang Asia selain cenderung diabetes dia cenderung mudah alami komplikasi di ginjal," katanya.***

Editor: Purwanto Ngatmo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah