Network
/photo/2021/04/20/711658635.jpg)
SUARA TERNATE - Setelah ditetapkan tersangka, tiga anggita TNI AD penabrak dua sejoli Handi Saputra (18) dan Salsabila (14) di Nagreg, Jawa Barat, ditahan di penjara terpisah.
Koptu Ahmad Soleh dan Kopda Andreas Dwi Atmoko masing-masing ditahan di rutan militer di Bogor dan Cijantung, sementara Kolonel Inf Priyanto ditahan di ruang tahanan dengan pengawasan yang sangat ketat, yakni rutan smart militer.
Rutan Smart Militer ini merupakan rutan tercanggih yang berlokasi di Markas Polisi Milter Kodam Jayakarta (Mapomdam Jaya), Setiabudi, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Tersingkir oleh Indonesia, Pelatih Timnas Singapura Tatsuma Yoshida Mundur
Rutan dengan bertekonologi Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan dan menjadi pertama dalam sejarah TNI AD ini baru diresmikan pada 20 April 2021 lalu oleh Jenderal Andika Perkasa yang saat itu masih menjabat Kepala Staf TNI AD (KSAD).
Tahanan militer yang berdiri di atas tanah seluas 1.500 meter persegi dan bisa menampung hingga 83 orang binaan ini sangat aman dan terkendali. Semua aktivitas telah terprogram secara otomatis.
Baca Juga: Herry Wirawan Kelabui Bidan dan Dokter saat Bawa Korbannya Melahirkan di Klinik
"Hotel Prodeo" yang dibangun menghabiskan anggaran Rp 100 Miliar ini, fasilitas instalasinya berbasis Information Communication Technology (ITC).
Artificial Intelligence yang telah ditanamnkan dalam sistem instalasi tahanan ini memungkinkan petugas menganalisa setiap gerak-gerik para tahanan di dalamnya.
