SUARA TERNATE - Jumlah penderita diabetes melitus atau biasa dikenal masyarakat awam dengan nama penyakit kencing manis di Provinsi Maluku Utara sangat menghawatirkan.
Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat, angka penderita diabetes di Maluku Utara paling tinggi di Indonesia. Jumlahnya hampir seperempat dari populasi masyarakat di Maluku Utara.
"Studi menunjukkan di beberapa tempat, misal studi yang kami punya, di daerah rural itu angka diabetesnya juga tinggi. Di Maluku Utara angka diabetesnya adalah salah satu yang tertinggi di Indonesia," ungkap Wakil Menteri Kesehatan dr Dante Saksono Harbuwono dalam diskusi Oftamologi Komunitas Monthly (OFKOMers) di Jakarta, Minggu 21 November 2021
Baca Juga: WSBK Mandalika Selesai, Ribuan Penonton Mulai Tinggalkan Lombok
Bahkan, Dante memperkirakan jumlah itu bisa makin meningkat seiring kebiasaan hidup yang tidak sehat. Selain Maluku Utara, wilayah lainnya yang juga mengalami penyakit diebetes melitus ini juga berada di DKI Jakarta dan kawasan sekitarnya. "Di Jakarta sekitar seperempat orang mengalami hipertensi, obesitas, diabetes. Untuk ibu-ibu lebih banyak alami metabolisme sindrom," katanya.
Indonesia lanjut Dante menempati urutan ke-5 penderita diabetes tertinggi di dunia. “Kemudian dari evaluasi angka diabetes di dunia terlihat bahwa, 1 dari 10 orang di Indonesia menderita diabetes,” kata Dante.
Baca Juga: Justin Bieber Diminta Batalkan Penampilan di Arab Saudi
Ada beberapa hal yang menyebabkan Indonesia mempunyai angka penderita diabetes yang tinggi. Dante menjelaskan, orang-orang Asia sendiri secara genetik cenderung lebih mudah terkena penyakit dibetes dibandingkan masyarakat keturunan Eropa meski indeks massa tubuhnya rendah atau tidak gemuk.
Berbeda dengan di negara maju, diabetes sebagian besar dialami orang yang obesitas. Menurut Dante beberapa penelitian disimpulkan risiko diabetes yang membayangi orang Asia sebab memiliki otot lebih sedikit dan lemak perut lebih banyak.